Ragam Gangguan Menstruasi yang Anda Harus Tahu

Menstruasi merupakan sebuah proses alami yang akan dilewati perempuan dewasa usia produktif. Bila seorang wanita mengalami perubahan siklus menstruasi, kemungkin ia mengalami gangguan menstruasi.

Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan menstruasi. Salah satu faktor yang paling umum adalah gangguan fisik.

Menurut dr. Dwi Priangga, Sp.OG dari Bamed Women’s Clinic, gangguan fisik dapat disebabkan karena tumbuhnya jaringan abnormal pada rahim berupa polip, mioma, atau adenomiosis. Adenomiosis adalah suatu keadaan dimana jaringan yang melapisi dinding rahim tumbuh di dalam dinding rahim.

Dr. Dwi mengatakan bahwa gangguan menstruasi dapat dialami oleh siapa saja, baik remaja, dewasa, atau mereka yang sudah mengalami menopause.

“Lebih dari 50 persen perempuan akan mengalami gangguan menstruasi setidaknya satu kali dalam masa reproduksinya,” kata Dwi dalam seminar media bertajuk Sehat Reproduksi Milik Segala Usia, di Jakarta, 25 April 2017.

Gangguan menstruasi itu sendiri dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu: 
  • Polimenorea : Siklus haid lebih pendek dari normal, yaitu kurang dari 21 hari. Perdarahan saat haid kurang lebih sama atau lebih banyak dari normal. Penyebabnya adalah gangguan hormonal, endometriosis, dan lainnya. Diagnosis dan pengobatan membutuhkan pemeriksaan hormonal dan laboratorium lain. 
  • Oligomenorea : Siklus haid lebih panjang dari normal, yaitu lebih dari 35 hari, dengan perdarahan yang sedikit. Umumnya pada kasus ini kesehatan penderita tidak terganggu dan kesuburan cukup baik.
  • Amenorea : Keadaan dimana tidak adanya haid selama minimal tiga bulan berturut-turut. Amenorea dibagi menjadi dua, yaitu amenorea primer dan sekunder. Amenorea primer adalah kondisi dimana seorang perempuan berumur 18 tahun atau lebih tidak pernah haid. Umumnya dihubungkan dengan adanya kelainan dan faktor genetik. Amenorea sekunder merupakan kondisi dimana seorang pernah mendapatkan haid, tetapi kemudian tidak mengalami haid. Biasanya merujuk pada gangguan gizi, metabolisme, tumor, penyakit infeksi, dan lain-lain.

Ada pula fase amenorea yang terjadi secara fisiologis. Ini adalah gangguan mesntruasi yang terjadi sebelum masa pubertas, masa kehamilan, masa laktasi, dan setelah menopause.

Selain itu, masih ada beberapa gangguan menstruasi lainnya. Misalnya kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid, pendarahan di luar haid, ketegangan sebelum haid, rasa sakit di payudara (mastodinia), dan nyeri hebat saat haid (dismennorea).

Karena itu, Dwi menyarankan agar setiap wanita memahami siklus menstruasi yang normal; baik dari lama hari menstruasi, jumlah pendarahan, atau gejala-gejala muncul sebelum atau selama haid. Bila terdapat proses yang abnormal, segera berkonsultasi pada tenaga kesehatan. 
 

Post a Comment

0 Comments