Di sinilah pengunjung akan dimanjakan dengan tatanan taman yang apik, dihiasi dengan patung-patung hewan. Maka tak heran jika masyarakat Nganjuk menyebutnya dengan taman “Gajah Kembet”, artinya gajah yang tidak bergerak.Sudarmanto (38) asal Ngampel Caruban Madiun ia mengaku senang berada di TRAL. Setiap sebulan sekali, dia bersama keluarga juga rombongan lainya menghabiskan waktu di gajah kembet ini. “Sebulan sekali pas hari minggu atau libur nasional,” katanya.
Setiap datang ke TRAL, lanjutnya, yang menjadi hiburan pertama dan yang intinya adalah kereta kuda ( delman) Dengan hanya membayar Rp 20 ribu, keluarga Suyono dapat naik kereta keliling taman. “Setelah itu anaknya main becak mini, dikayuh bergantian,” imbuhnya.
Beda dengan pengunjung perempuan herhijab dan berparas cank ini, ia mengaku selain kereta kuda dan becak mini, ada tempat menarik lainnya di TRAL, adalah kolam renang. “Kalau saya dan keluarga jika ke TRAL pasti berenang. Setelah itu baru muter-meter cari jajanan,” ungkap Endah (35) ibu rumah tangga asal Prambon Nganjuk (siwi).
0 Comments