Tempuh jalur Mediasi,Ƙetua PSHT Meminta Maaf di Media Sosial



Nganjuk,Radar MP - Bertempat di Loɓɓy Polres Nganjuk dilaƙsanakan kegiatan Mediasi oleh Kapolres dan Forpimda Kabupaten Nganjuk antara Ketua PCNU Nganjuk, Ketua PSHT Cabang Nganjuk,  dan Ketua Pagar Nusa Cabang Nganjuk terkait adanya pencabutan dan pembakaran bendera NU oleh oknum anggota PSHT Nganjuk yang menyebabkan gesekan dan keadaan tidak kondusif.Senin,25/06/2018.

Turut hadir dalam kegiatan Mediasi terseɓut diantaranya Sekda Nganjuk, Dandim 0810 Nganjuk ,  Ketua DRPD Nganjuk, Wakapolres Nganjuk,Kabagops Polres Nganjuk, Kasat Intel Polres Nganjuk,Ketua PSHT Cabang Nganjuk beserta pengurus,Ketua Pagar Nusa Kabupaten Nganjuk beserta pengurus,Sekertaris PCNU Nganjuk besertapengurus , Lembaga Bantuan Hukum NU ,Ketua Banser Nganjuk beserta pengurus,Kapolsek Pace,Kapolsek Ngetos,Kapolsek  Berbek , KapolsekSawahan, Kapolsek Loceret dan Kasat Binmas Polres Nganjuk.

Dalam kesempatan yang sangat berharga tersebut dan banyak tokoh tokoh berkumpul bertujuan untuk meredam gesekan yang terjadi di Desa Batembat, Kecamatan Pace,hari minggu pada tanggal 24 Juni 2018.

Ditambahkan oleh Kapolres perlu diadakan mediasi yang diantaranya melaƙuƙan dan duduk bersama untuk mencari solusi terkait kejadian yang menyebabkan gesekan antara NU beserta Banom mudanya,Pagar Nusa dan PSHT serta Menciptakan situasi yang aman dan kondusif di Kabupaten Nganjuk agar masing - masing pihak bersikap legowo, berbesar hati, dan bagi yang bersalah mengakui kesalahannya.

Meminta Ketua IPSI Nganjuk (Dandim 0810) memberikan himbauan kepada PSHT dan PN agar tetap menjalin hubungan baik, jangan terbawa emosi dan mudah terprovokasi.Menghimbau kepada ketiga pihak bahwa pihak Polri, Polres Nganjuk pada khususnya akan menegakan hukum secara adil, netral, dan transparan tanpa adanya kecondongan pada salah satu pihak tertentu.

Memediasi antara pihak korban dan pihak pelaku terkait solusi terbaik yang perlu diambil secara kekeluargaan.

Dalam Kegiatan Mediasi mendapatkan hasil Hasil dari pelaksanaan tersebut beberapa point antara lain penyampaian masing masing argumen oleh ƙetiga pihak yang dianggap sengketa.

Pandangan dari Lembaga Bantuan Hukum NU, Ali Wasi’in, meminta pihak Kepolisian Resort Nganjuk menuntut tuntas perkara pembakaran bendera NU dan gambar KH Hasyim Asy’ari.(siwi)

Post a Comment

0 Comments