Bank Jatim diduga Konspirasi dengan PT. Surya Tunas Mandiri.



Banyuwangi, Radar MP -  Salah satu rekanan yang bergerak dibidang pengadaan barang dan jasa keluhkan persyaratan dari yang ditetapkan oleh Bank Jatim terkait Dana kelayakan yang masuk pabrik.Jum'at, 13'07/2018.

Akibat dari sulitnya persyaratan tersebut  pekerjaan terpaksa dihentikan karena kehabisan stock material solar dan aspal.

Menurut salah seorang rekanan yang enggak mau disebutkan namanya menyampaikan yang saat ini sedang melaksanakan pekerjaan proyek jalan.

Informasi yang dihimpun oleh awak media online yang berinisial ER, "saya mengerjakan proyek jalan dan jika dihitung pekerjaan saya ini sehari sudah selesai karena volume pekerjaan cuma sedikit, eh ternyata solar dan aspalnya habis, terpaksa pekerjaan terhenti," jelasnya.

Lebih lanjut disampaikan oleh ER, "terus mana katanya pihak bank jika pabrik ini bonafit padahal rekanan seperti saya ini sudah bayar DP dan itu nilainya tidak sedikit, apa harus saya yang beli solar untuk melanjutkan pekerjaan ini, saya jelas dirugikan sekali dengan kejadian ini,"imbuhnya.
Masih kata ER, "berapa yang harus saya keluarkan tiap hari minimal 3jt, lah kalau ternyata pihak pabrik tidak bisa memenuhi kebutuhan oprasional materialnya apa ini dibilang pabrik bonafif seharusnya pihak bank crossceck  dulu dilapangan,"keluhnya.

Ditambahkan oleh ER, "jangan seenaknya saja mengatur dan membuat kebijakan, akhirnya jika sudah begini siapa yang dirugikan, ya tetap rekanan, saya yang memberikan jaminan berupa sertifikat di bank, akan tetapi uang nya diberikan kepada pabrik,"ungkapnya.

"jelas ini ada konspirasi antara pabrik dan pihak bank," jelasnya.

Sementara itu pihak bank saat di konfirmasi oleh awak media melalui petugas kelayakan wawan menyampaikan ," saya tidak tahu jika pabrik ada keterlambatan kirim material solar ataupun aspal, dan jika benar maka aka  saya cek disana kira- kira apa penyebabnya, padahal pabrik ini yang saya tahu track recordnya bagus, dan beliau nya juga nasabah bank jatim, makanya saya pilih mas wardi," ujarnya.(rica)

Post a Comment

0 Comments