Pengelolaan Sampah Kabupaten oleh Kota Malang di SPA Velodrom Menuai Beragam Reaksi



Malang,Radar MP - Polemik pengelolaan sampah Kabupaten Malang yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang di SPA Velodrom menuai beragam Reaksi warga setempat.Senin,12/11/2018.

Sebelumnya, awak media online dan cetak Radar MP  menghimpun informasi, disampaikan permasalahan yang muncul saat ini, sebetulnya sudah lama dan bagaikan Gunung Es.Hanya saja akhir-akhir ini warga mulai resah dengan kebijakan yang diambil operator SPA Velodrom tersebut yang dirasa seperti mempermainkan warga yang mau membuang sampah rumah tangga.

Saat menemui salah seorang warga yang namanya tidak mau disebutkan,menyampaikan," karena selama hampir 7 tahun warga Kabupaten Malang yang berdekatan dengan Kota Malang, yakni Kecamatan Pakis dan lebih tepatnya Desa Sekarpuro serta warga perumahan Sawojajar sebagian selalu membuang sampah di SPA tersebut". ungkapnya.

Masih ungkap sumber yang terpercaya,"sekarang yang menjadi masalah adalah setelah TPA Paras di Kecamatan Poncokusumo sudah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Malang serta armada yang juga siap apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mengangkut sampah rumah tangga dari warga setempat,".

Ditambahkan,"pihak SPA sempat beberapa kali menutup atau melarang warga Kabupaten Malang membuang sampah, tapi tidak berselang lama dibuka lagi. Maksud saya kalau sudah dilarang atau ditutup, ya harus konsisten semua warga dari Sekarpuro dan Sawojajar yang sampai saat ini masih membuang sampah di SPA harus dilarang, jangan melarang sebagian ,tapi memperbolehkan yang lain seperti sekarang,".

Lebih lanjut,"selain itu, saya membuang sampah di SPA tidak gratis, tetap membayar melalui Rw setiap bulan 10.000 - 15.000 per KK dan setelah terkumpul disetor ke SPA Velodrom".tegasnya.

Mendapat informasi yang sudah akurat,awak media online dan cetak Radar MP mencoba menemui Operator SPA terkait warga Kabupaten Malang yang masih membuang sampah rumah tangga di tempat itu.Hari selaku operator SPA tidak mengelak dan membenarkan kalau memang masih ada.

Lebih lanjut Hari Mengungkapkan ,"saya hanya saja merasa kasihan dengan teman-teman tukang gerobak sampah dari Sekarpuro dan Sawojajar kalau tidak diperbolehkan membuang sampah disini, karena mereka harus membuang ke TPA yang jaraknya cukup jauh".keluhnya.

Sedangkan Operator  SPA Velodrom saat dihubungi via ponselnya oleh awak media untuk konfirmasi terkait permasalahan sampah rumah tangga warga Kabupaten Malang yang sampai saat ini masih diterima, hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan resmi dari pihak SPA. (Iw/ip/team)

Post a Comment

0 Comments