GIMAPERSI Dorong Cak Imam Jadi Wali Kota Surabaya 2020



Surabaya, radarmerahputih.com -Periode Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan segera selesai. Risma pun sudah menjabat selama dua periode. Lantas siapa sosok pengganti yang tepat? Nama IMAM NAHRAWI digadang-gadang akan menjadi penerus Risma. Dukungan dari berbagai elemen pun sudah mulai mengalir, salah satunya dari Dpp dan Dpw Surabaya GIMAPERSI (Generasi Indonesia Maju Persatuan Indonesia).

Menurut Sekjen Gimapersi Moh Kholil Al Faruq SH M PdI sosok pemimpin baru Kota Surabaya haruslah yang berjiwa muda, enerjik, dan punya ide dan loncatan-loncatan strategis. “Dan sosok seperti itu ada pada diri Imam Nahrawi yang saat ini menjabat Menpora (Menteri Pemuda & olahraga),” kata Sekjen Gimapersi
Bagi Sekjen, kedekatan dengan masyarakat tersebut sekaligus mebuktikan bahwa imam nahrawi adalah orang yang konsisten memperjuangkan kepentingan masyarakat Surabaya.

“Kota Surabaya sangat membutuhkan pemimpin ke depan yang tidak hanya bagus dan hebat, tapi juga konsisten memperjuangkan kepentingan warganya dan itu ada di sosok Imam Nahrawi,” tuturnya.

Ia membandingkan di dunia sekarang ini, pemimpin-pemimpin baru banyak sekali. Miliuner baru banyak dari anak-anak muda. “Banyak startup yang menjadi miliuner sekarang ini,” sambungnya.

Ia yakin Imam Nahrawi bisa membawa Surabaya lebih baik lagi tanpa berada di bawah bayang-bayang kesuksesan Risma selama dua periode memimpin Kota Pahlawan.

Mengenai saingan Imam Nahrawi yang akan diusung oleh beberapa partai, misalkan berhadapan dengan calon PDI Perjuangan dimana selama ini Surabaya dikenal sebagai ‘Kandang Banteng’, Ketua Gimapersi (Generasi Indonesia Maju Persatuan Indonesia ) Kota Surabaya, Dadang Haryono menegaskan dalam Pilkada, termasuk Pilwali Surabaya, bukan partai yang dilihat, tapi sosok.
“Apapun partainya, asal sosok itu memiliki integritas, kapasitas dan kapabilitas, harus kita bantu dan kita dorong. Jadi, mohon maaf, kita tidak melihat partai sama sekali,” katanya.

Dadang mencontohkan saat Pilgub Jatim 2018. “Mohon maaf, kemarin di Pilgub Jatim 2018, bahwa Surabaya walaupun kandang banteng, tetap Bu Khofifah yang menang, kan?” katanya.

Artinya PDIP memungkinkan dikalahkan untuk kali kedua di kandangnya? “Kita tidak bicara seperti itu. Kita melihat pilkada itu beda dengan pileg, sangat-sangat beda,” ujarnya.

Apalagi, tambah Dadang, “Sosok Imam Nahrawi adalah sosok yang kita tahu begitu membumi di kota Surabaya. Sosok yang memulai karirnya dari NOL! mulai jadi marbhot Masjid, pekerja proyek, hingga penjual kaligrafi semua dilakoninya disela sela dia menuntut ilmu sebagai Mahasiswa, ini bisa menjadi inspirasi bagi kalangan milenial Kota Surabaya bahwa dengan kerja keras segala cita-cita bisa kita raih. Saya rasa, Surabaya sebagai barometer Jawa Timur sangat cocok dipimpin oleh sosok yang cerdas dan pekerja keras seperti beliau, yang bisa menginspirasi kita semua untuk bisa lebih baik dalam berkarya bagi kota yang kita cintai ini.”pungkasnya.( siwi/reporter)

Post a Comment

0 Comments