Usai Panen, Sonobekel lestarikan Budaya Jawa " Nyadran".



Nganjuk,Radar Merah Putih.  Com - Bersih desa atau yang lazimnya disebut "Nyadran " di Desa Sonobekel,salah satu kegiatan sakral yang menguri uri adat budaya jawa yang turun temurun dan selalu dilestarikan.Hal ini difokuskan di Punden Desa.  Minggu, 21/07/2019.

Pantauan awak media Radar Merah Putih Online maupun cetak, kegiatan Nyadran kali ini bagian dari salah satu wujud syukur warga desa Sonobekel,dan dilakukan setiap satu tahun sekali setiap usai panen kedua,"ungkap Kepala Desa,Ir.Sentot Rudi Prastiono saat berada di kerumunan masyarakat.

Menurut Kades Sentor,"tidak hanya Nyadran warga desa berkumpul namun juga menjadikan momen ajang salah satu sarana silaturahmi warga satu dengan lainya dalam membangun komunikasi antar warga dari masing masing dukuh,"jelasnya.

Di tempat tasyakuran saat memberikan sambutannya, Kasun selaku panitia  Nyadran menyampaikan," semoga dengan acara nyadran ini warga Sonobekel baik yang ada di rumah maupun yang kerja di luar desa atau kota selalu dalam lindungan Tuhan YME dan mendapat kesehatan dan rejeki dari -NYA, " kata Kasun

Dilanjutkan oleh Sentot Rudi Prastiono saat  upacara adat menyampaikan, " Kegiatan Nyadran ini sudah menjadi tradisi dan agenda warga kami,dan ini merupakan kewajiban warga Sonobekel melakukan kegiatan Nyadran ini,"ungkapnya sembil melanjutkan perbincangan dengan warga.

" Nyadran kali ini, kita menguri uri budaya jawa yang mempunyai nilai nilai luhur sehingga  apa yang kita harapkan semoga bisa terkabulkan,".

Masih menurut  Sentot menyinggung kegitannya,yang mana sesuai Surat Edaran dari  Kepolisian bahwa  mulai sekarang(saat ini,red) setiap kegiatan yang sasaranya dengan mengundang masyarakat banyak, dilarang  pada malam hari,  karena demi menjaga keamanan , ketertiban dan ketentraman masyarakat,"jelasnya sambil menunjukkan surat tersebut.

Untuk  itu  kegiatan Nyadran yang ada di Desa Sonobekel dilakukan pada pagi hingga siang hari,  dan  kalaupun diperbolehkan pada malam hari ada batas waktunya.

Sekedar diketahui bahwa  Sesepuh atau orang orang yang makamnya sebagai tempat " punden " antara lain Kromodjoyo,  Potrojoyo, Potrosono,  Soinangun, Rusmini, patmondono,  Srikuncoro,  Wahhona,  Karinah dan Embes

Selain tasyakuran  pagi ini juga adanya Hiburan Karawitan Mardi Laras Iromo dari Sambirejo Tanjunganom , juga  seni jaranan kuda kepang hingga usai. (siwi)

Post a Comment

0 Comments