Sakralnya ikut Siraman Sedudo, Biar Awet Muda.



 Nganjuk , Radar  Merah Putih.  Com - Ritual Siraman Sedudo digelar setiap Bulan Muharram atau Bulan Suro, Ritual ini sangat dinantikan  oleh masyarakat dan pejabat di Kabupaten Nganjuk  setiap satu tahun sekali , dan sudah menjadi agenda daerah.

Ritual ini merupakan tradisi yang masih di pegang teguh masyarakat di sekitar lereng Gunung Wilis, Kabupaten Nganjuk, sejak ratusan tahun silam.

Tahun ini, perhelatan kolosal itu digelar pada Sabtu siang 14 September 2019.

 Air Terjun Sedudo yang berlokasi di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk ini tercatat sebagai air terjun tertinggi ke-4 di Jawa Timur dan tertinggi ke-10 se-Indonesia. Panjangnya mencapai 105  meter (344 kaki), dan berada pada ketinggian 1.438 meter dari permukaan laut (mdpl).

Ritual Siraman Sedudo dipimpin oleh sesepuh desa yang rangkaian ritualnya diiringi musik gamelan Jawa, belasan gadis belia diarak untuk mengambil air langsung dari bawah guyuran air terjun Sedudo.



Setelah selesai, para gadis yang sudah ditunjuk dengan dibantu beberapa orang perjaka mengambil air dari guyuran air terjun secara langsung. Air yang disimpan dalam kendi kecil ini kemudian dimasukkan ke dalam wadah khusus untuk di pakai jika sewaktu-waktu ada warga yang memerlukan, baik untuk pengobatan ataupun untuk kepentingan-kepentingan yang lainnya.

Ritual siraman Sedudo kali ini berlangsung meriah dan sakral tidak hanya dihadiri pejabat pemerintah daerah tetapi juga para penggiat alam, dan wisatawan lokal, juga wistawan dari negara lain  . Nilai kesakralan prosesi ini ditandai dengan tari Bedhayan Amek Tirta, sepuluh penari perempuan memainkan sebuah koreografi sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Prosesi Siraman Sedudo di Kabupaten Nganjuk untuk tahun ini, penampilan tradisi budaya dikenalkan ke mancanegara. Sebanyak perwakilan dari 7 negara juga turut hadir sebagai tamu undangan yaitu dari Thailand, Madagaskar, Timor Leste, Taiwan, Pakistan, Afrika, Spanyol.

Selain itu untuk mempromosikan wisata Air terjun Sedudo dari Dinas Pariwisata Kabupaten Nganjuk bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Timur juga mengundang Komunitas Expatriat, potensial buyer Biro Perjalanan Wisata, dan Content Creator Media Digital.

Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, Olah raga dan Kebudayaan Daerah, Kabupaten Nganjuk, Supiyanto menyampaikan ,"agenda siraman air terjun di Sedudo merupakan prosesi turun temurun yang perlu dilestarikan dan jangan sampai punah." ungkap Piyanto.

“Kami upayakan prosesi siraman sedudo tetap di lestarikan dan juga di promosikan ke luar daerah bahkan ke manca negara supaya mereka tertarik untuk mengunjungi wisata air terjunyang menjadi andalan Kabupaten Nganjuk,”terang Supiyanto.

Dengan membludagnya pengunjung  saat ini , menurut Supiyanto, tahun 2019 ini lebih meriah dari tahun sebelumnya, karena juga dibantu dari 27 lembaga penyiaran dari 27 Kabupaten kota di Indonesia.

“Dari 350 undangan yang dibuat ternyata yang hadir mencapai seribu lebih,”tutur Supiyanto.

Sementara Bupati Novi RahmanHidayat berharap prosesi siraman yang menjadi andalan wisata kota Anjuk Ladang di tahun-tahun mendatang bisa menjadi daya tarik wisatan untuk berkunjung di Kabupaten Nganjuk.

“Tahun ini kita mengundang wisatawan dari mancanegara dengan harapan saat mereka pulang ke negara masing-masing bisa mempromosikan untuk datang ke Kabupaten Nganjuk. ” harap Novi .

Seperti tahun tahun sebelumnya Dalam Prosesi siraman sedudo di hadiri Bupati  dan Wakilnya,  Kapolres Nganjuk, Dandim 0810 Nganjuk, Ketua DPRD, Kajari, Ketua Pengadilan Negeri, Forkopimda, Camat Se kabupaten Nganjuk (mereka bersam istri istrinya)  , serta tamu undangan dari mancanegara serta dari Kabupaten Kota lainnya.


Pada kesempatan tersrbut,  Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat yang hadir didampingi Wabup Marhaen Djumadi mengatakan, "ke depan sektor pariwisata di Kabupaten Nganjuk, khususnya Sedudo yang menjadi ikon Kabupaten, harus bisa mendatangkan devisa terbesar di Kabupaten Nganjuk."ucap Novi.


"Tidak hanya itu, Sedudo yang selama ini masih perlu pembenahan akan kita berikan perbaikan agar wisata Sedudo lebih mudah dijangkau," janjinya.

Menurutnya Sedudo sudah lama dikenal, bahkan tradisi siraman Sedudo dipercaya masyarakat bisa membuat awet muda. "Kawasan ini nantinya diharapkan bisa dikenal tidak hanya di tingkat Regional, tapi juga dikenal tingkat Internasional," pungkasnya.

Pimpinan Dewan,  Ulum Bastomi  ikut menambahkan,  "  sakralnya apabila kita ikut pada siraman sedudo ini , kita bisa menjadi awet muda,  tetap sehat, " ungkap Ulum.

Lanjut Ulum, " mari kita ajak sanak saudara kita,  untuk siraman di sedudo ini,  karena airnya juga bisa sebagai obat dan kesehatan bagi tubuh kita  " pungkas  Ulum.
( Adv / siwi) .

Post a Comment

0 Comments