Jelang Hari Santri 2019, PCNU Loteng Lounching Wirid 9



Praya Radar MP -  Ribuan Jama’ah Nahdliyin memadati halaman Pondok Pesantren At Tamimy Praya untuk mengikuti Peluncuran dan Ijazah Wirid 9 (Siwak) Nahdlatul Ulama pada Sabtu, (12/10/2019) malam. Ribuan jamaah ini datang dari berbagi daerah di Lombok Tengah.


Peluncuran dan Ijazah Wirid Siwak ini diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lombok Tengah dalam rangka Perayaan Hari Santri Nasional 2019 yang puncaknya akan dilaksanakan pada 22 Oktober 2019 mendatang.

Selain memadati dalam ponpes, ribuan warga Nahdliyyin tampak tumpah memenuhi jalan-jalan di luar Ponpes. Meski duduk dengan alas tikar dan terpal, mereka terlihat khusuk berdoa dan ikut serta membaca wirid 9 yang cukup panjang itu.

"Wirid Siwak ini adalah kumpulan amalan yang dihimpun dari amalan para muassis dan masyaikh Nahdlatul Ulama baik yang masih hidup maupun sudah wafat kemudian dihimpun oleh tim 9 yang terdiri dari para tuan guru yang sudah direstui oleh para ulama-ulama khos Lombok Tengah," Kata Sekretaris PCNU Lombok Tengah Drs. L. Rupawan Jhoni pada Qolama

Acara ini dimulai dengan Shalat Magrib dan Shalat Isya’ berjama’ah, dilanjutkan dengan pembacaan Surah Yasin kemudian pembacaan wirid secara lengkap. Ijazah Wirid Siwak yang langsung dipimpin Rois Syuriyah PWNU NTB TGH. L. Turmudzi Badaruddin dan dilanjutkan Tausiyah oleh Ketua PBNU KH. Abdul Mannan.

“Saya sebagai orang yang kalian anggap paling tua disini, mengijazahkan amalan wirid siwak ini, semoga kita semua warga Nahdliyyin senantiasa dilindungi oleh Allah SWT, daerah kita NTB ini aman terteram, bangsa Indonesia damai dan sejahtera, serta kita semua diberikan keistiqomahan dalam berbuat kebaikan dan mendapatkan berkah dari para ulama dan mendapatkan syafaatnya Rasulullah SAW” Dawuh Tuan Guru yang dikenal juga sebagai salah saorang Mursyid Tarikat Qadiriyah Naqsabandiyah Lombok ini.

“Ajaztukum” Seru beliau dan dijawab Jama’ah dengan “Qabilna”.

Turmudzi berpesan agar wirid ini tidak hanya diterima tapi diamalkan dan diistiqomahkan setiap hari, setiap saat sehingga bisa menjadi pelindung dan pembawa kebahagiaan di dunia dan di Akhirat.


Sementara itu, Ketua PBNU, KH. Abdul Manan A Ghani dalam tausiyahnya, menyampaikan sangat gembira dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas diselenggarakannya Dzikir Akbar dan Ijazah Wirid 9 oleh PCNU Lombok Tengah ini. Ia menyitir ayat, karena berdzikir dan membaca wirid adalah satu diantara tanda-tanda orang beriman.

“Semoga kita semua termasuk ahli-ahli dzikir yang mendapatkan cinta dan syafaat rasulullah Muhammad SAW” Ungkapnya.

KH. Abdul Manan Ghani yang juga penulis buku Silsilah Keilmuan Ulama NU ini menegaskan tentang pentingnya mengikuti para ulama dan memperhatikan silsilah keilmuan.

"Kita harus pastikan bahwa guru kita dalam beragama jelas silsilah keilmuannya, mulai dari guru-guru kita dikampung, bersambung ke guru-guru mereka para ulama, para ulama berguru kepada tabi'in, tabi'in berguru pada para sahabat dan sahabat berguru kepada baginda nabi Muhammad SAW, itu namanya silsilah keilmuan" Tegasnya.


Ia menambahkan, hanya ulama yang nyambung keilmuannya hingga Rasulullah yang pantas kita tauladani, cara hidupnya, cara menuntut ilmunya hingga cara-cara berdakwahnya.


“Para ulama kita cara berdakwahnya santun dan menyejukkan, tidak dengan kekerasan, salah satu metode yang mereka gunakan adalah tarekat” Jelasnya.


Selain TGH. Turmudzi dan KH. Abdul Manan, hadir dalam acara Peluncuran dan Ijazah Wirid Siwak ini Rois Syuriah PCNU Lombok Tengah TGH. Ma'arif Makmun Diranse, Ketua PWNU NTB Prof. Dr. Masnun Tahir, Wakil Bupati Lombok Tengah yang juga ketua Tandfidziyah PCNU Loteng H. L. Pathul Bahri, TGH. Saleh Tsalist, TGH. Asrorul Haq, TGH. Moh. Noor, TGH. Sabarudin dan hampir semua tokoh-tokoh NU se Lombok Tengah.[]



Acara launching wirid 9 (wirid siwa’) yang di selenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama’ Lombok Tengah. Bertempat di Yayasan Pondok Pesantren Attamimy Beransak, yang di hadiri oleh “KH. Abdul Manan Gani Pengurus Besar Nahdlatul Ulama” (PBNU).

Ada beberapa ribu pondok pesantren yang telah tersebar di Nusantara di bawah naungan Nahdlatul Ulama, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia sudah ada pendidikan pesantren yang di dirikan dan disepakati oleh para ulama’ dan tokoh-tokoh NU.

Pesantren yang juga menjadi salah satu bukti kemerdekaan Indonesia, dan kini Indonesi merupakan mayoritas Islam terbesar di dunia kemudian ada pula organisasi NU yang menjadi lirikan ummat Islam di seluruh penjuru dunia, terutama dengan adanya organisasi Nahdlatul Ulama’ yang di dirikan oleh para ulama’ sehingga menjadi acuan dalam amal-amalan bagi para ummat Islam.

Tanpa Nabi dan ulama’ maka ummat yang lainnya tidak akan mengenal Allah swt. Amalan-amalan yang sudah ada seharusnya di kumandangkan di tempat-tempat ibadah, apalagi di pesantren yang memang sudah jelas sanad keilmuannya yang tidak di ragukan lagi sistem pendidikannya.

Alhamdulillah UU Pesantren sudah di sahkan setelah sekian lamanya Indonesia merdeka, karena selama ini pesantren belum mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah dan di kuatkan melalui UU, tetapi dengan adanya UU pesantren ini maka pesantren tidak perlu khawatir lagi, karena pesantren juga akan mendapat perhatian yang setara juga dengan pendidikan Negeri.

Dalam sambutannya di acara launching wirid 9 (wirid siwa’) PCNU Lombok Tengah PBNU berterima kasih dan mengapresiasi kepada pegurus PCNU Lombok Tengah, yang telah menyusun wirid sembilan (wirid siwa’) melalui tim sembilan yang telah di bentuk sehingga dapat tersusun dengan baik dan rapi, Launching wirid 9 (wirid siwa’). Ungkapnya “KH. Abdul Hanan Gani” (PBNU).

Launchingnya wirid 9 (wirid siwa’) ataupun wirid yang lainnya merupakan bagian dari berkontribusi kepada Allah Swt. melalui bertakwa, do’a, dzikir dan beristigosah secara berjamaah agar kita semua selalu ingat kepada sang pencipta, namun pada hakekatnya Allah yang telah menjaga kita semua dan bangsa ini. Praya, 12/10/19.( red/ sof)

Post a Comment

0 Comments