Pembina Pesantren RI 1. Habib Abu Djibril Basyaiban Apresiasi Misi Kemanusiaan PT.Sultra 56 Dan FPRN

.


Jombang. Radar merah putih.com - Kasus dugaan perbuatan asusila yang dialami bocah berusia 13 tahun, sebut saja mawar  warga desa Ngelele kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang yang masih duduk di Sekolah Dasar  kini hamil 5 bulan, akibat berkali kali diperkosa oleh (Y) yang tak lain adalah tetangganya sendiri  menjadi perhatian masyarakat luas.
Peduli akan hal ini,manajemen PT.Sultra Lima Enam bersama PT.Media Amanah Sultra yang didukung oleh Forum Pimpinan Redaksi Nasional melalui Direksi PT.Amanah Sultra yang juga menjabat sebagai salah satu ketua Forum Pimpinan Redaksi Nasional Muh,Safriansah,MS.  rela melintasi gugusan pulau yang yang ada di tanah air dengan misi kemanusiaan  menyambangi keluarga korban untuk memberikan bantuan dan pendampingan trauma healing kepada mawar korban pemerkosaan oleh tetangganya sendiri.
Andi, sapaan akrab Muh ,Safriansyah kepada awak media menuturkan  kondisi rumah korban yang hanya berdindingkan potongan kayu bekas dan berlantai tanah," mereka tinggal di gubuk berukuran tiga kali lima meter diatas lahan pelaku" ujarnya.
Menurut Andi, manajemen perusahaan yang berpusat di Kota Kendari Sulawesi Tenggara telah berkordinasi dengan tiga pilar dan bersepakat untuk mengadopsi Mawar beserta keluarganya," dari niat baik itu, kami perusahaan Sultra Lima Enam dan Media Amanah Sultra yang didukung oleh Forum Pimpinan Redaksi Nasional datang ke Jombang untuk memberikan bantuan dan membawa keluarga korban ke Kendari , itupun kalau keluarga korban mau. Mendengar niat baik tersebut Alhamdulillah keluarga korban sepakat ikut ke Kendari"ungkapnya, senin.( 10/11/2019)
 Supriatin ibu korban menyampaikan terima kasih kepada jajaran direksi perusahaan yang telah jauh datang dari Kendari untuk membantu ." Terima kasih pak,kami sangat berterima kasih telah jauh - jauh datang dari Sulawesi untuk melihat langsung kondisi keluarga kami, apalah daya pak ,saya harus banting tulang untuk mencari nafkah kesana kemari demi menyambung hidup, itupun kadang kami tidak makan sehari " ucap Supriaten sambil meneteskan air mata.
Ditempat yang sama ,Kepala desa Ngelele Khairul Anam.menyambut baik kedatangan perwakilan dari perusahaan PT.Sultra 56"saya sebagai pemerintah Desa Ngelele menyambut baik akan kepedulian bapak yang telah jauh - jauh datang kesini.apapun itu, kami kembalikan semuanya kepada keluarga yang bersangkutan , dan saya sangat mendukung niat PT.Sultra 56 melalui pak Andi untuk mengadopsi mawar dan membawa keluarganya tinggal di Kendari"tuturnya.
Sementara itu di tempat yang berbeda ,Pembina Pesantren RI 1. Habib Abu Djibril Basyaiban mengapresiasi langkah manajemen PT.Sultra 56 dan PT.Amanah Sultra yang telah melakukan misi kemanusiaan untuk merawat korban dan keluarganya"saya Habib Abu Djibril Basyaiban Pembina Pesantren RI 1 sangat mengapresiasi langkah yang diambil manajemen PT,Sultra 56,dan PT.Amanah Sultra untuk membantu pemulihan korban dari trauma dan membawa serta keluarga korban, semoga PT.Sultra 56, PT.Amanah Sultra akan mendapat keberkahan atas bantuannya  dan semoga menjadi ladang pahala buat kita semua team FPRN,semoga kita semua akan selalu bisa berbuat kebaikan atas apapun,agar bisa menjadi contoh bagi bangsa kita"ucap Habib Abu Djibril Basyaiban di Jakarta pada saat pengajian rutin yang dilaksanakan Pesantren RI 1,GIAN, Majlis Darunnur Almusthofa dan Forum Pimpinan Redaksi Nasional ( FPRN)Kemis.14/11/2019.

Habib Abu Djibril Basyaiban menegaskan agar aparat penegak hukum wilayah Jombang segera mengungkap kasus ini, juga meminta pemerintah Jombang,KPAI, agar memberikan perhatian terhadap kasus asusila yang terjadi kepada anak dibawah umur " ini menyangkut masa depan anak bangsa yang diusianya 13 tahun ini harus menanggung beban berat akibat hamil 5 bulan karena pebuatan tetangganya sendiri, untuk itu saya meminta agar kepolisian harus segera  bertindak dengan profesional dan berhati nurani ,juga pemerintah Jombang , KPAI agar memberikan perhatian terhadap kasus asusila ini"tegasnya.
Perlu diketahui, akibat musibah yang menimpa anak dari Supriaten (47). keluarga kerap menutup diri untuk berkomunikasi dengan tetangganya.
Bahkan kuatnya tekanan sanksi sosial dilingkunganya ,membuat keluarga ini harus ikhlas menjalani takdir ilahi. ( HMS FPRN)

Post a Comment

0 Comments