Tablet Tambah Darah Untuk Cegah Stunting Remaja Putri




Malang,  radar merah putih.com - Kabupaten Malang melalui Dinas Kesehatan (4/12) mengadakan workshop terkait pencegahan stunting yang mana, kegiatan yang dimulai pukul 9.00 itu dihadiri puskesmas sekabupaten Malang, tenaga kesehatan, pihak pemerintah Desa, Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, guru TK Paud juga siswa-siswi dari Smpn 1 wajak-Kabupaten Malang. kegiatan workshop kali ini dirangkai dengan gerakan serentak minum tablet tambah darah (ttd) pada remaja putri untuk cegah stunting, Dinas kesehatan selaku penyelenggara acara memilih tempat di Pendopo agung Kabupaten Malang jl.Kh.Agus salim Kota Malang.

Menurut Bupati Malang HM.Sanusi pada awak media seusai membuka workshop dengan didampingi Kepala Dinas Kesehatan drg.Arbani Mukti Wibowo menyampaikan "untuk pemenuhan gizi terhadap remaja putri produktif yang targetnya agar mereka pada saat pernikahan betul-betul siap dan pencegahan stunting ya diantaranya dengan pemberian makanan tambahan, serta seperti sekarang kita beri stimulan melalui pemberian vitamin tablet tambah darah (TTD) yang di gagas Dinas Kesehatan ".

" Karena salah satu penyebab stunting diantaranya ;Ibu kurang gizi yang cenderung waktu bayinya lahir, ya jadi kecil dan tentunya kurang gizi juga buah hatinya. Dan seharusnya ibu hamil itu sehat, banyak komunikasi, ikuti kegiatan olah raga seperti senam, bernyanyi yang intinya jangan sampai stress banyak konsumsi makanan bergizi, asupan vitamin juga harus terpenuhi ".

" Kalau kita melihat pada saat saya Plt dulu, angka stunting di Kabupaten Malang mencapai 29.000 jiwa dan saat ini tahun 2019 sudah turun sekitar 50% menjadi 17.000 jiwa, artinya jumlah sekarang tinggal 12% stunting.
Padahal angka di jawa timur masih tinggi sekitar 25% dan kalau dilihat sekala Nasional baru nanti tahun 2025 stunting di Indonesia targetnya turun 20% ".

" Dan bisa dibilang kalau penyebab stunting bukan karena ekonomi saja, terbukti beberapa waktu lalu saat Wapres KH.Ma'ruf Amin turun ke Desa Tajinan, malah ada cucu Kepala Desa yang juga terkena stunting. Setelah diteliti
Yang menjadi sebab ternyata cucunya susah dikasih asupan susu, makanan bergizi dan lain-lain selalu muntah. Sedangkan ibunya kurang telaten dalam memberi asupan gizi yang diperlukan dan untuk mengatasi hal itu sebetulnya nenek bayi tersebut harus telaten menyuapi sibayi disamping ibunya sendiri agar hal itu tidak perlu terjadi ".

" Dan target Kabupaten Malang, untuk angka stunting pada tahun 2020 saya berharap bisa turun 50% dari angka 17.000 jiwa (12% sampai nanti jadi 6% tahun depan). untuk menurunkan angka tersebut, kita melakukan apapun yang diantaranya membentuk satgas penurunan stunting yang diketuai oleh semua SKPD masing-masing Kecamatan dan terkait masalah anggaran tetap berjalan, karena anggaran tersebut juga dibantu oleh anggaran pusat ".

"Untuk anggaran stunting yang di Dinas Kesehatan, harus dikasih juga makanan tambahan dan semua pejabat mulai Bupati sampai ke bawah itu menjadi team relawan untuk pencegahan stunting. Sedangkan kegiatan seperti mengasih makanan tambahan, tablet tambah darah (ttd) harus dianggarkan ". Tegas Sanusi. (Ih/tem)



Post a Comment

0 Comments