Nasehat Pembina pesantren RI1 tentang corona yang mengguncang dunia.



Jakarta –,radar merah putih.com - Menanggapi fenomena virus corona hampir semua manusia ketakutan, panik, sampai tidak sadar bahwa yang harus lebih di takuti adalah sang pencipta corona tersebut, karena sang Maha Penciptalah yang berkuasa menciptakan dan mampu untuk menghilangkan. Bagaimana mungkin manusia tidak memperhatikan pengawasan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan dalam dua puluh empat jam, setiap detik, setiap menit, kita dalam Pengawasannya dan sang Maha pencipta bisa kapanpun mengambil nyawa manusia tanpa melalui corona.

Disebutkan dalam hadits shohih riwayat Imam Bukhori, bahwa Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda:



مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً

“Tidaklah Alloh menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari).

“Ini merupakan metode para ulama ahlussunnah wal jama’ah dalam menjawab pertanyaan. Sebelum dirinci, disebutkan terlebih dahulu dalil secara umum. Bahwa setiap penyakit ada obatnya dari sisi Alloh subhanahu wa ta’ala. Jadi kita tidak perlu terlalu hawatir berlebihan,” ucap Habib Abu Djibril Basyaiban usai menghadiri acara keagamaan di Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Beliau mengatakan, penyakit dalam urusan-urusan badan manusia saja Alloh turunkan obatnya, apalagi penyakit hati yang berhubungan dengan benarnya keimanan seseorang yang mempengaruhi cinta, takut dan berharapnya kepada Alloh.

“Ini merupakan wujud dari sempurnanya rahmat Alloh subhanahu wa ta’ala kepada hamba-hambaNya,” paparnya.

Maka dari itu orang-orang yang beriman sangat beruntung karena mereka dekat dengan sumber rahmat Alloh yang sempurna didalam wahyu Alloh yang diturunkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shohih dari Rosululloh SAW.

Penjelasan dalam hadits-hadits ini menurut Habib Abu Djibril mencakup semua penyakit hati, juga penyakit jiwa dan penyakit anggota badan. Sebagaimana juga mencakup pengobatan atau penyembuhannya. Bahkan dalam hadits yang lainnya Nabi saw menyebutkan bahwa kejahilan adalah penyakit dan beliau menjadikan penyembuhnya adalah bertanya kepada orang yang berilmu.

“Tidak semua orang tepat dalam proses penyembuhannya, sehingga tidak sembuh. Ada obatnya namun tidak semua orang tahu. Kemudian orang yang mungkin memahami namun tidak semua orang mempraktekkan dengan benar. Disinilah kenapa kita harus kembali kepada ahlinya,” ucapnya.

Maka dari itu, lanjut Habib Abu Djibril basyaiban kita harus memperhatikan, orang yang ingin sembuh dari penyakitnya apalagi yang berhubungan dengan penyakit hati atau penyakit rusaknya iman, penting sekali untuk belajar dari orang yang sumbernya terpercaya, Bukan hanya sekedar melihat kata-kata indah yang disampaikannya.

“Begitu juga dengan fenomena corona ini, kita wajib sebagai muslim introspeksi diri,Dengan menjaga kebersihan badan kita, karena kebersihan merupakan sebagian dari iman, berwudu’ dengan tata cara yang benar termasuk melakukan kesunnahannya wudu’ ,seperti halnya berkumur dan menghirup air dalam hidung, membersihkan sela jari-jari tangan dan kaki itu merupakan sunnah yang mencegah virus agar tidak menempel dalam tubuh kita, termasuk virus corona. Kita perbanyak mendekatkan diri kepada sang maha pencipta alam semesta ini, Perbanyak istighfar dan sholawat, berdoa, jangan terlalu panik, jaga kebersihan, hidup sehat, berpikir positif, Insya Alloh akan dijauhkan dan di hindarkan dari segala malapetaka. Aamiin,” pungkasnya. ( red /sof)

Post a Comment

0 Comments