Ada apa Dengan SDN 1 Tlogosari, hingga jadi langganan ... ?




Malang ,radar merah putih.Com -Terkait dengan adanya permintaan sejumlah uang gedung yang diminta saat pengambilan raport beberapa waktu yang lalu.

Hal itu masih menjadi hot isue dikalangan walimurid sd negeri di Kecamatan Tirtoyudo.
Dikala pemerintah sibuk memberikan bantuan pada masyarakat terdampak covid19, baik bantuan sembako hingga bantuan berupa uang tunai untuk menutupi kebutuhan warga Kabupaten Malang.

Tapi di SD Negeri wilayah Kecamatan Tirtoyudo malah meminta sejumlah uang pada wali murid sebagai persyaratan dalam pengambilan raport, dengan dalih pembayaran uang gedung .


saat awak media menghubungi guru yang juga bendahara sd negeri inisial" K" untuk meminta klarifikasi terkait kejadian tersebut (17/6) ,guru yang mengajar di sd negeri Kecamatan Tirtoyudo ini malah menjawab " uang itu bukan uang pengambilan raport, tapi
uang bangunan yang dikelola oleh komite, maaf ya ini siapa, kalau panjenengan waktu itu tidak ikut rapat, ya kurang paham.
Ngapunten ge, menawi kirang jelas mbenjeng ten sd mawon " . Terang bendahara sd "K".jawab bendahara Sdn 1 Tlogosari pada awak media melalui pesan singkat.


Sedangkan dari korwil tirtoyudo sendiri B.Insri , sewaktu dihubungi awak media untuk dimintai penjelasan terkait kejadian tersebut malah menjawab (18/6) " saya melayani ibadah, tidak mau konsentrasi saya terganggu ". Tegasnya.

(24/6) saat awak media hendak meminta konfirmasi pada Kabid Tk/Sd Slamet S, secara tidak sengaja mendapati korwil Tirtoyudo sedang menemui Slamet dan saat hendak di tanya terkait Sdn 1 Tlogosari ,yang bersangkutan berlalu tanpa berkata apa-apa didepan awak media.

Masih diwaktu yang sama, Slamet S sempat memberikan keterangan pada awak media diruang staff "saya bingung kenapa Sdn 1 Tlogosari sering sekali dilaporkan dengan permasalahan yang sama, dan tahun lalu juga pernah sampai ke Polres dan Inspektorat ".

" Ada apa sebenarnya dengan Sdn 1 Tlogosari tersebut, padahal Sd yang lain juga banyak dan kalau masalah tarikan, banyak sekolah swasta itu menarik bahkan dengan jumlah lebih besar ,toh mereka aman-aman saja ".

" Terus terang saja, kami di dinas memang masih belum bisa mencukupi semua kebutuhan insfrastruktur atau fisik gedung sekolah negeri, seperti untuk bangun pagar, bangun musholla dll ".

" Jadi kalau kondisi ini terus terjadi, setiap sekolah negeri mau berkreasi takut dilaporkan karena menghimpun dana walimurid, pasti semua sekolah negeri tidak akan maju, karena mau ini takut, mau itu juga takut ".

" Lebih jauh Slamet menjelaskan kalau korwil Tirtoyudo sulit di ajak komunikasi, karena trauma dengan kejadian selama ini. Sering dipanggil ke polres dan Inspektorat sebagai saksi terkait permasalahan diwilayah itu ". Pungkas slamet.

(Ich/team)

Post a Comment

0 Comments