Waspada Peserta Pelantikan Pengawas-Kepala SMA di BKD Jatim , Muncul Klaster Baru .




Surabaya , radar merah putih.com – Setelah lama tidak terdengar munculnya klaster baru penularan Covid-19 di Jatim, kini perlu diwaspadai adanya potensi klaster baru dari pelantikan pengawas dan kepala sekolah tingkat SMA se-Jatim.

Sebelumnya di Jatim memiliki klaster penularan di antaranya dari pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, klaster pabrik rokok Sampoerna Kalirungkut Surabaya, klaster Ponpes di Temboro Magetan, klaster pabrik rokok Mustika Tulungagung dan klaster sejumlah pasar atau mall di Surabaya.

Pelantikan ini dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi pada 20 Mei 2020 di BKD Provinsi Jatim. Pesertanya adalah para pengawas dan kepala sekolah tingkat SMA se-Jawa Timur. Peserta sebanyak 240 orang yang terbagi menjadi empat gelombang.

Informasi yang beredar di kalangan media  bahwa ada peserta pelantikan yang meninggal berasal dari Mojokerto dengan KTP Jombang, dan sudah dimakamkan di Jombang. Kemudian, peserta yang konfirmasi positif juga dirawat di RSUD Kota Mojokerto.

Peserta dari Mojokerto termasuk gelombang pertama pada acara pelantikan. Sedangkan, Jombang masuk gelombang keepat. Untuk Jombang, sudah terdata 20 orang yang sudah diperintahkan isolasi mandiri dan pada Selasa (2/6/2020) besok akan dilakukan rapid test.

Kadis Pendidikan Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi saat dikonfirmasi wartawan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (1/6/2020) malam membenarkan, bahwa ada seorang pengawas sekolah yang meninggal.

“Saya dapat baru info itu pada sore setengah malam tadi. Pasien masuk ke RS awalnya mengeluh sakit lambung. Saya belum dapat informasi apakah meninggalnya itu karena terjangkit Covid-19 atau lambung sesuai keluhan awalnya,” katanya.

Pengawas sekolah yang meninggal itu, menurut Wahid, benar adanya yang bersangkutan ikut pelantikan beberapa minggu lalu di kantor BKD Provinsi Jatim.

“Sebelum pelantikan sudah dilakukan protokol kesehatan yang ketat, yakni cuci tangan dengan sabun, pakai masker, menjaga jarak dan membawa hand sanitizer. Saya akan minta agar dilakukan rapid test kepada seluruh pengawas dan kepala sekolah yang ikut pelantikan tersebut,” tuturnya. (red/ guh )

Post a Comment

0 Comments