Jombang , radar merah putih.com - Terkait dengan beberapa kejadian mulai dari pencurian hingga penjarahan kayu jati dan sono di wilayah KPH Jombang yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Dan dari pemberitaan media online yang update tentang adanya kejadian melawan hukum (terkait perusakan hutan ) yang berindikasi diduga melibatkan beberapa oknum petugas perhutani, baik terlibat secara langsung maupun tidak, yakni bisa ikut membantu atau menerima keuntungan dari setiap kegiatan melawan hukum tersebut.
Menurut sumber dari dalam yang minta di save id nya, "kalau sekira hari jumat kemaren (18/9/2020) pihak management (TIM) telah memanggil salah satu oknum petugas atau Mandor untuk dimintai keterangan terkait kejadian pencurian kayu jati 1 truk yang kebetulan untuk sopir truk sudah di tahan di Polsek Kabuh waktu itu ".
" Sedangkan dari hasil pemeriksaan terhadap oknum petugas perhutani intern managemen KPH Jombang tersebut, Mandor merasa kecewa dengan TIM yang memerintahkan agar dalam kejadian itu tidak menyebut oknum petugas perhutani yang lain (1 mandor dan 2 mantri)".
" Padahal ,jelas-jelas waktu kejadian dilokasi ada juga 3 orang tersebut ,tapi kenapa cuma satu otang yang di panggil (TIM) dan semua menyudutkan yang bersangkutan agar mengakui sendiri, seolah-olah memang jadi pelaku tunggal yang bersalah ".ungkap sumber pada awak media melalui seluler (20/9/2020).
Saat korkam dihubungi awak media (21/9/2020) yang bermaksud untuk meminta klarifikasi terkait adanya pemanggilan oknum petugas perhutani atau mandor tersebut, korkam tidak menjawab. (Team) .......bersambung
0 Comments