DPU Pengairan Banyuwangi Gencarkan Normalisasi Sungai Guna Antisipasi Banjir





Banyuwangi, Radar MP.com :Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi  Ir. H. Guntur Priambodo, menyatakan saat ini Banyuwangi memasuki musim penghujan. Guntur meminta semua pihak bersiap atas potensi banjir, sembari Pemkab terus melakukan sejumlah upaya.


“Kita semua harus waspada, berjaga-jaga atas potensi banjir, mengingat sudah memasuki musim penghujan. Khususnya di Banyuwangi wilayah barat. Berdasarkan data, ke depan akan ada peningkatan intensitas curah hujan yang berpotensi menyebabkan banjir,” terang Guntur yang juga menjabat difinitif eselon IIB, sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Selasa (19/1/2021).


Plt Kepala DPU Pengairan Banyuwangi mengaku, sejumlah upaya telah dipersiapkan oleh Pemkab untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Salah satunya, melakukan pengerukan sungai secara rutin hingga menjaga pintu air (PA) Dam selama 24 jam.


“Bahkan kami telah menetapkan siaga 1 untuk seluruh koordinator sumber daya air (korsda) se-Banyuwangi. Komunikasi antar korsda terus diintensifkan, agar saat cuaca buruk atau hujan deras dapat disampaikan langsung ke hilir sebelum air datang. Bahkan khusus Dam-Dam besar, seperti Garit, Dam Gembleng, Dam Karangdoro dijaga 24 jam untuk antisipasi,” terangnya lagi.


Lanjut Guntur, pihaknya telah melakukan normalisasi sungai dan Dam besar sejak akhir tahun lalu hingga saat ini. Ada sekitar 5 Dam besar dan 20 yang sedang / kecil kita lakukan pengerukan.


“Sungai yang rawan banjir seperti muara Kali Lo sudah kita normalisasi pula. Termasuk Dam garit Alasmalang yang beberapa tahun lalu sempat terjadi banjir. Di sisi lain, menilai segala upaya ini tak ada artinya apabila masyarakat tidak peduli terhadap lingkungannya. Untuk itu, kita mengimbau kepada warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumahnya agar mencegah bajir,” terang Plt Kepala DPU Pengairan Banyuwangi.


Namun demikian kesadaran masyarakat untuk tetap waspada menjaga kebersihan, jangan buang sampah sembarangan dan lain-lain tetap kita laksanakan dengan baik. Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika kelas lll Banyuwangi menyatakan bahwa pada Januari-Februari 2021 Banyuwangi telah memasuki puncak musim hujan. Beberapa wilayah di Banyuwangi pun diperkirakan bakal mengalami hujan lebat,” pungkasnya.


Ganis Dyah Limaran, Prakirawan pada BMKG Banyuwangi mengatakan, curah hujan yang berpotensi sedang-lebat diperkirakan terjadi di Banyuwangi wilayah barat. Seperti Kecamatan Kalibaru, Songgon, dan Licin.


“Di wilayah barat ini pertumbuhan awannya termasuk awan konvektif seperti cumulonimbus. Untuk itu, perlu diwaspadai hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Warga harus berhati-hati karena ada kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir,” jelas Ganis.


Meski demikian, Ganis menyebut bahwa curah hujan di beberapa tempat yang lain pada Januari ini masih tergolong ringan – sedang. Yang artinya masih dalam batas aman.


“Seperti di Kecamatan Banyuwangi. Dilihat dari rata-rata selama Januari intensitas hujannya 10 – 20 mm /hari, masih relatif aman,” jelas Dyah.


BMKG juga mencatat bahwa terjadi gelombang tinggi mencapai 3,5 meter terjadi di perairan selatan Banyuwangi dan diperkirakan masih akan berlangsung hingga pekan depan.


“Kemarin (18 Januari) tinggi mencapai 3,5 meter. Pada 19-22 Januari bakal menurun tergolong sedang, lalu kembali tinggi bisa mencapai 4 meter pada 23-27 Januari. Warga perlu dulu sampai kondisi betul-betul aman,” tutup Dyah. 

Reporter. ;    Gito .

Post a Comment

0 Comments