Paron Bagor : HIPPA Tirto Winangun , Bangun Saluran Irigasi Pertanian Dari Program P3TGAI 2021.

 




Nganjuk ,radar merah putih.com- Untuk meningkatkan debit air di areal persawahan Desa Paron  Kecamatan Bagor  Kabupaten  Nganjuk  Jawa Timur. Pemdes Paron   melalui Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Desa Paron merealisasikan program Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi ( P3TGAI ) dengan membangun saluran irigasi tersier ( Kalibening)di persawahan desa itu. 


Bangunan tersebut berasal dari Balai Besar Wilayah Sungai ( BBWS) Brantas yang pengerjaanya dengan cara swakelola. Dengan demikian dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan para petani.

ini


Kepala Desa Paron , Partono  saat ditemui diruanganya beberapa waktu lalu  mengatakan, pihaknya mendapat bantuan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas .


Volume bangunan irigasi tersebut panjangnya sekitar 270 M ( kanan , kiri) dengan ketinggian 90 cm.” Bantuan tersebut tentunya dapat meningkatkan hasil pertanian di Desa Paron hingga15 persen,” katanya.


Kades Partono menjelaskan jika mayoritas penduduk di Desa Paron  adalah petani, diperkirakan jumlah mereka sekitar 90 % dari seluruh penduduk. Ia  menuturkan  ” Yang saat ini mendapatkan bantuan pembangunan irigasi dari DAS  Brantas  adalah kelompok  HIPPA Tirto Winangun  , ” tuturnya


Partono menambahkan, petani di Desa Paron mampu menanam sampai 3 kali panen dalam setahun.


Pihaknya berterima kasih kepada pemerintah pusat, utamanya Balai Besar Brantas  yang telah memberikan bantuan irigasi di Desa Paron ini . 


Menurut Kades hal itu sangat bermanfaat karena dengan adanya bantuan tersebut petani di Desa Paron  tidak akan kekurangan air, paling tidak di Desa  Paron  pengairan pertanian semakin lancar dan bisa mengaliri seluruh lahan pertanian di desa ini.


” Terima kasih kepada pemerintah pusat, utamanya Balai Besar Wilayah Brantas  (DAS Brantas )  yang telah memberikan bantuan. Dengan adanya bantuan ini sangat bermanfaat bagi petani di Desa Paron ,persawahan mereka tidak sampai kekeringan,” tandas  Kades Partono .



Partono menambahkan, musim tanam petani di Desa Paron  biasanya pada bulan Desember kemudian pada Bulan April sudah memasuki musim panen padi. Kemudian pada Bulan Juli sudah memasuki masa panen kedua . Terakhir pada Bulan Oktober sudah memasuki masa panen polowijo.


Diakhir perbincanganya,   Partono berharap dengan waktu yang sudah ditentukan  selama 110 hariini , kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan selesai dengan apa yang direncanakan. Sehingga bisa segera bermanfaat bagi para petani .


Reporter : siwi p

Editor.     : Bimo .

Post a Comment

0 Comments