Sumbawa NTB . Radar merah putih.com - Dua gadis cantik berasal dari Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa melalui Katua Media independen online Indonesia (Mio NTB), Feryal Mukmin mengungkapkan , Tetap Semangat dan besar hati dalam proses melakukan Usahanya, Walau Di Tengah Gempuran Pandemi Covid-19 dan PPKM, di Kabupaten Sumbawa.
Pandemi Covid-19 dan PPKM tidak membuat keduanya pantang menyerah. Malah Omset Semakin Naik, usahanya.
Kabupaten Sumbawa - Pandemi Covid-19 yang masih terjadi di seluruh wilayah Indonesia khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat berdampak di seluruh bidang kehidupan.
Masyarakat yang berpenghasilan rendah seperti pedagang kaki lima (PKL) semakin susah mencari nafkah karena dibatasi aturan yang diterapkan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Ditambah lagi dengan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan di Indonesia semakin memperburuk ekonomi masyarakat.
Namun, berbeda dengan yang terjadi kepada dua gadis muda asal Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa yaitu Hariati (25) dan Dian Fitriani (25). Keduanya berhasil memanfaatkan keadaan pandemi menjadi motivasi besar bagi mereka untuk berusaha katanya.
Di tengah pandemic Covid-19 dan PPKM yang diterapkan di Sumbawa, Hariati yang akrab dikenal dengan nama Atik dan Dian yang akrab disapa Angel, kepada Pimpinan (Mio) NTB, tetap semangat dalam menjalani hari - harinya untuk berjualan.
Walau keduanya bekerja di salah satu perusahaan swasta, tetap saja kebutuhan menuntut mereka untuk mencari rezeki lebih.
Hal itulah yang membuat mereka semangat mencari pundi-pundi rezeki dengan berdagang "Ceker Mercon" yang dibuat sendiri paparnya.
Bahkan di tengah pandemi Covid-19 dan PPKM tidak menjadi penghalang bagi kedua gadis cantik dan manis asal Alas tersebut, namun tetap Semangat mereka harus ditiru oleh anak muda millenial saat ini, papar Ketua Mio NTB, Feryal Mukmin.
"Alhamdulillah di sela-sela kerjaan, kami menyempatkan diri untuk berjualan ceker mercon yang kami buat sendiri, ungkapnya melalui Ketua Mio NTB.
Walau di masa pandemi ini kami tetap semangat," ungkap Atik yang ditemui di Sumbawa, Rabu (11/8).
Seperti kata pepatah, "hasil tidak akan mengkhianati usaha". Itulah gambaran yang dirasakan oleh kedua gadis tersebut. Usaha-usaha mereka kini membuahkan hasil yang terbaik, bahkan omset penjualan per hari nya semakin naik terangnya.
"Alhamdulillah setiap hari omset tetap habis, banyak yang pesan dan langsung kami antar ke rumahnya," kata Atik sambil mesontak senyum manisnya.
Setiap harinya Atik dan Angel membuat ceker mercon sekitar puluhan mika. Walaupun tinggal di sebuah kos-kosan, namun tidak menghalangi keduanya untuk menjadi orang-orang yang produktif dan sukses.
Ceker mercon "Dua Dara" milik Atik dan Angel memang belum terlalu dikenal oleh publik, namun setiap hari Atik dan Angel mampu menghasilkan pundi-pundi rezeki yang lumayan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Jika dihitung dalam satu bulan, Omset dari jualan ceker mercon ini mencapai sekitar Rp 5 juta bahkan bisa lebih. Omset sebesar itu didapat dari satu produk saja yaitu ceker mercon. Belum lagi income dari usaha-usaha makanan siap saji lain yang dibuat sesuai pesanan pelanggan.
Di masa pandemi Covid-19, masyarakat ekonomi lemah merintih dan tak jarang banyak yang mengangkat bendera putih tanda menyerah dari keadaan.
Namun dua gadis manis asal Alas Sumbawa mengatakan , malah semakin semangat berjualan ceker online.
"Walau di massa Pandemi kita tetap bisa berjualan karena jualannya secara online, kami siap antar ke tempat pelanggan," ungkap Angel kepada Mio NTB,saat di hubungi wartawan.
Angel yakin usaha yang digelutinya bersama Atik, tidak akan terpengaruhi oleh Pandemi Covid-19 atau PPKM karena berjualan melalui online gaungnya.
Awalnya Atik dan Angel membuat ceker mercon hanya dengan modal Rp 100 ribu saja dan modal semangat. Usaha mereka menurutnya, telah berjalan lebih kurang 1 bulan dan sudah menghasilkan income yang lebih dari ekspektasi mereka.
Melalui usaha yang tekun dan rajin lumayan hasilnya bisa menabung dan buat belanja sehari-hari, jelasnya. Jadi tiap hari tetap ada pemasukan dari hasil jualan," tutur Angel.
Angel mengungkapkan, ide awal berjualan ceker mercon datang dari keluhan Atik yang tidak puas setelah memesan ceker melalui online.
Ia menceritakan bahwa suatu hari Atik memesan ceker mercon melalui online, namun Atik merasa sedikit kecewa karena ceker yang dipesan terlihat kurus dan rasanya tidak begitu enak.
Dari keluhan tersebut, Atik dan Angel mencoba membuat ceker mercon dan hasilnya pun enak serta mendapat pujian dari teman-temannya. Beberapa kali membuat ceker hasilnya selalu mendapat pujian.
Akhirnya, dari sekedar memenuhi keinginan sendiri, Atik dan Angel memanfaatkan peluang tersebut menjadi bisnis besar yang hingga saat ini mendatangkan income yang luar biasa bagi keduanya.
Angel berharap, ke depan usaha mereka akan semakin besar. Bukan saja usaha ceker mercon tetapi produk makanan siap saji dan jajanan tradisional akan mereka coba.
Ia juga berharap kepada pemerintah daerah agar dapat membantu usahanya sehingga menjadi besar di kemudian hari nanti, mudah mudahan pemerintah ada kepedulian bebernya.
"Kami sangat berharap ada bantuan modal dan alat dari pemerintah atau pihak manapun untuk membesarkan usahanya harap Angel.
Selain itu , Usaha Atik dan Angel menjadi contoh baik bagi semua anak muda milenial di saat ini bingung memulai usahanya. Karena langkah kecil saja jika semangat dan bersungguh-sungguh akan melahirkan sebuah kesuksesan besar di kemudian hari, ajaknya Fery.
(Zun)
0 Komentar