Nganjuk,radarmerahputih.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan pil KB bagi ibu menyusui secara simbolis di Pendopo Kabupaten Nganjuk, Rabu (19/01/2022). Pil KB tersebut dalam rangka mendukung Air Susu Ibu (ASI) guna mencegah stunting.
Peresmian dihadiri langsung oleh Kepala BKKBN, Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG.(K) didampingi Plt Bupati Nganjuk Dr. Drs. H. Marhaen Djumadi, SE, SH, MM, M.BA. Kemudian turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur Dra. Maria Ernawati, MM, dan Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi , S.H, M.Hum. Serta para pejabat madya dan pratama di lingkup BKKBN, dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Nganjuk.
Dalam sambutannya Dr. Hasto mengatakan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi. Terutama pada seribu hari pertama kehidupan.
Sedangkan pil KB tersebut mengandung hormon progesteron, yang tidak memberi efek samping produksi ASI ibu menyusui. Beberapa ibu menyusui mungkin mengalami suplai ASI yang berkurang, dan akibatnya durasi menyusui bayi menjadi lebih pendek.
“Hal ini yang mendasari BKKBN, dan serius memecahkan masalah tersebut. Apalagi ASI ekslusif sangat terkait dengan pencegahan stunting. Sehingga pil KB yang diluncurkan tersebut aman untuk Ibu menyusui. ASI lancar, serta bayinya sehat,” ujar dokter berkaca mata tersebut.
Sementara itu, Plt Bupati Nganjuk Kang Marhaen menyampaikan angka akseptor KB di Kota Bayu mencapai sekitar 120.342 jiwa, atau sekitar 72 persen angka perkawinan sudah ikut KB per tahun 2021. Sedangkan angka stunting di Kabupaten Nganjuk pada tahun 2018 sebesar 16,1 persen. Kemudian tahun 2019 turun menjadi 11,48 persen. Dan tahun 2020 turun di angka 11,01 persen. Dan pada tahun 2021 telah berada di bawah dua digit, yakni 09,63 persen.
“Semoga melalui program pil KB untuk ibu menyusui ini angka stunting semakin bisa ditekan. Baik di Kabupaten Nganjuk maupun di tingkat nasional,” ujar Kang Marhaen.
Pada kesempatan itu, Kang Marhaen turut memamerkan delapan penghargaan dari BKKBN yang berhasil diraih Kota Bayu. Misalnya pada bidang pendataan keluarga, Kabupaten Nganjuk berhasil mencapai 100 persen target terdata dengan tepat waktu. Kemudian, inovasi Desa Senjayan, Kecamatan Gondang yaitu Cering E Abah Kolel yang menjadi juara pertama inovasi cegah stunting tingkat nasional.
Selain itu, Polres Nganjuk melalui RS Bhayangkara Nganjuk meraih juara dua nasional kategori RS TNI/Polri pada lomba PKBRS tahun 2020. Tidak ketinggalan, Kodim 0810/Nganjuk juga mendapatkan prestasi Kodim Terbaik dalam mendukung kegiatan Pelayanan KB serentak atau sejuta akseptor.
“Dan alhamdulillah Kabupaten Nganjuk dipercaya sebagai tempat peluncuruan pil KB ini. Ini adalah suatu kebanggaan bagi kami,” tambah Kang Marhaen.
Sebagai informasi, para pejabat tersebut meluncurkan secara simbolis pil KB bagi ibu hamil dengan penekanan tombol sirine bersama-sama. Kemudian dilanjutkan dengan dilepasnya balon ke udara.
(Pengukuhan Bunda Duta Genre sebagai Duta Percepatan Penurunan Stunting )
Usai seremonial peluncuran, dilanjutjan dengan mengukuhkan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nganjuk S. Wahyuni Marhaen Djumadi dan juga Ketua Tim Penggerak PKK seluruh kecamatan di Kabupaten Nganjuk yang telah menjadi Bunda Duta Generasi Berencana (GenRe) sebagai Duta Percepatan Penurunan Stunting. Yang mengukuhkan adalah Dr. Hasto Wardoyo secara simbolis dengan membacakan kata-kata pengukuhan.
Pada akhir acara Dr. Hasto juga melalukan konferensi secara daring kepada para ibu menyusui dari perwakilan tiga provinsi. Yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan. Tema konferensi tersebut tentang pengalaman para ibu mengonsumsi pil KB menyusui pasca-melahirkan.
( Adv / sw )
0 Komentar