H.Sholeh Mawardi : Akhlaq Yang Baik Dibutuhkan Oleh Siswa, Guru dan Orang tua

 

   ( H. Sholeh saat memberikan sambutan ) 


Kab. Malang ,radarmerahputih.com - Dalam rangka penerimaan raport siswa tahun 2022, SMPN 1 Ngajum Kabupaten Malang menyikapi dengan cara yang berbeda dari kebanyakan lembaga pendidikan pada umumnya.


Hal ini tampak dengan hadirnya seorang mubaligh yang lagi viral di medsos yakni KH.Anas asal Kabupaten Malang pada acara ceramah agama terkait cara menata akhlaq yang baik bagi semua, seperti guru pada wali murid dan siswa, orang tua pada anak dan guru juga sebaliknya siswa pada orang tua dan guru.


Menurut H.Sholeh Mawardi selaku kepala SMPN 1 Ngajum pada awak media (17/12/2022) Sebelum pembagian raport siswa berlangsung " kenapa saya mengundang KH Anas dalam kegiatan ini, itu setelah saya mengetahui ceramah beliau dalam menyikapi dunia pendidikan dan bagaimana beliau menyentuh mereka dengan cara yang saya rasa mengena kalau kita terapkan di dunia pendidikan pas , maka dari itu saya rasa waktu pembagian raport siswa yang mana wali murid datang adalah salah satu moment yang baik untuk semua sama-sama belajar ".ujarnya kepada awak media ini .


" Dan perlu diketahui kalau disini, kami menerapkan manajemen yang agak berbeda dari yang lain, yakni kalau lembaga pendidikan yang lain cuma menerapkan scorr pelanggaran untuk yang negatif, tapi kami juga mencatat nilai scorr yang positif juga untuk keberimbangan nilai pada akhir nya".tambah H.Sholeh .


"Seperti pencatatan nilai scorr mulai 30, 50, 70 ,100 dan biasanya diwali kelas kalau anak melanggar hingga terkena scorr 30 sudah disarankan untuk memperbaiki dengan mencari tambahan nilai yang mempunyai scorr positif dan kalau scorr anak sudah 70 akan dihadapkan pada kepala sekolah".lanjut laki laki nomor satu di SMP N1 Ngajum  ini .


( Wali siswa saat mendengarkan ceramah ) .


Lebih jauh beliau menjelaskan "Dan saya akan menawarkan pada mereka (siswa tersebut) untuk menurunkan scorr, jika yang terjadi masih tetap dan cenderung terus melanggar, saya tawari lagi ingin pindah sekolah kemana dan itupun tetap kami bantu untuk mendapatkan sekolah baru hingga kalau sekolah lain tidak ada yang mau, ya kami bantu untuk ikut program kejar paket ". Jelas kepala sekolah yang bijaksana ini .


"Jadi kalau ada guru mengeluh siswa ini nakal, saya bilang gak perlu pakai fisik, cukup catat saja scorr, anak harus tanda tangan dan jika diperlukan orang tua dipanggil. Dari situ kami kasih tau orang tua wali murid agar ikut mengawal anak tersebut supaya bisa menurunkan scorr negatif dengan tetap kita fasilitasi tentunya ".jelas beliau dengan rinci .


Masih menurut H. Sholeh Mawardi "Saya pernah bilang ke guru -guru dulu, jangan hanya kita pakai scorr negatif karena kalau sampai terjadi banyak kan jadi buah simalakama " dan Ahir nya kita godok bersama untuk membuat pencatatan nilai scorr yang positif, sejak saat itu kami menerapkan pencatatan nilai scorr pelanggaran juga prestasi atau nilai positif di era saya ".lanjut dia 


"Dan dari waktu ke waktu kita sempurnakan, sehingga sebagai contoh ada anak melanggar tapi dia prestasi ya dia mendapat nilai positif sebagai penggantinya untuk menurunkan scorr negatif, dan tanggapan dari guru saat itu 'ya sering mengeluh dengan kondisi anak yang nakal dan lainnya, tapi saya tetap memberi masukan agar kita pakai pencatatan scorr saja".jelas kasek yang penuh bijaksana ini .



Lebih jauh,"  semisal sampai ada anak pakai narkoba ya kita scorr tertinggi di angka 100 dan kalau itu terjadi teorinya dia keluar, tapi tidak kita keluarkan dulu selagi masih mau berubah untuk menurunkan scorr dan jika tidak berubah ya kita kasih tau orang tua wali murid juga, kalau scorr tidak bisa turun ya saya pastikan kalau siswa tersebut tidak naik karena batas scorr yang kita sepakati bersama disini adalah 100 ".ujarnya .


Diakhir perbincanganya "Dan saya berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, dari tiga ini kerjasama sama nya bisa sinergi, katakan guru 'bagi orang tua masalah ya jangan langsung lapor tapi cari akar permasalahan apa, terus seumpama siswa salah ya guru jangan langsung menyalahkan, orang tua komplain ya jangan langsung di counter, tapi cari akar permasalahan nya sehingga endingnya bisa terjalin kerjasama yang baik antara guru, orang tua dan siswa ". Pungkas nya (Tim)

 

Post a Comment

0 Comments