Nguri uri Budaya Jawa Dalam Bersih Desa dengan Sedekah Bumi dan Launching Batik Mawar.

 

( Hasil bumi  & warga saat mengikuti kegiatan bersih desa ) 


Magetan, radarmerahputih.com - Budaya asli Indonesia khususnya Jawa mulai asing dan mulai dilupakan oleh generasi muda atau yang sering disebut dengan generasi Z atau kaum milenial. Kemajuan teknologi dan perkembangan jaman salah satu faktor penggerus keberadaan budaya lokal.  Hal inilah yang menjadi kekhawatiran bagi Kepala Desa Ngiliran dan Bedagung, sehingga untuk tetap melestarikan budaya Jawa agar tidak punah dan lebih dikenal oleh generasi penerus, Pemdes Ngiliran dan Bedagung,  Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan mengadakan kegiatan Bersih Desa, Selasa Kliwon (20/12/2022).


Bertempat di Sumber Molang yang airnya dimanfaatkan oleh warga di dua desa yaitu Desa Bedagung dan Desa Ngiliran yang secara geografis berada di wilayah bumi Desa Bedagung  acara bersih desa dihadi oleh Bupati Magetan yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati, Winarto, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB PP dan PA) Magetan, Nicka, Camat Panekan, Dicong Maleleh, Kepala Desa Ngiliran, Karmo, Kepala Desa Bedagung, Barno seluruh perangkat dan warga dari dua desa. 

( Camat Panekan Dicong Maleleh & Karno kades Ngiliran serta Barno Kades Bedagung  ) 


Bersih desa atau yang biasa disebut Dawuhan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta dan sebagai bentuk melestarikan adat budaya Jawa yang telah diwariskan oleh para leluhur. Kegiatan diawali dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan sedekah bumi yang dibuat dalam bentuk tumpeng dari hasil bumi kedua desa sejumlah 20 tumpeng kemudian acara dilanjutkan dengan Tayuban atau Tari Gambyong atau Tari Langen Bekso di kediaman Kades Bedagung dan Pagelaran Wayang Kulit di Ngiliran. 


Dicong Maleleh Camat Panekan mengatakan bahwa kegiatan Bersih Desa semacam ini patut dilestarikan karena dapat tetap menjaga kelestarian dan keberadaan budaya Jawa yang semakin dilupakan oleh generasi muda. 

"Untuk itu kegiatan Bersih Desa ini patut untuk dibuatkan event tahunan yang dapat menarik wisatawan dari luar kabupaten ataupun wisatawan nasional. Sehingga dengan ini dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan yang dapat mengangkat taraf hidup masyarakat".



Di kesempatan yang sama Kades Bedagung mengatakan bahwa kegiatan rutin tahunan ini untuk nguri uri budaya Jawa warisan leluhur ."Bersih desa ini selain untuk nguri uri budaya Jawa juga merupakan aplikasi rasa syukur kita kepada Allah atas  hasil bumi/pertanian yang melimpah selama setahun ini," ungkap Barno. 


Selain itu juga dikatakan bahwa bersih desa tahun 2022 ini lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya karena untuk tahun ini bersih desa disertai dengan launching Batik Mawar khas desa Bedagung. Kelompok batik yang terdiri dari 3 kelompok ini merupakan binaan dari Dinas PPKB PP dan PA. Pada kesempatan ini juga diserahkan dana bantuan pembinaan untuk kelompok pembatik. (ik)

Post a Comment

0 Comments