Keterangan Bapak Presiden Ir H,Joko Widodo Pada Peninjauan Persemaian Mentawir

 


• Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo):

Iya,  ini adalah persemaian Mentawir yang kita siapkan dua tahun yang lalu dalam rangka mendukung nanti penghijauan, reboisasi, penghutanan kembali untuk Ibu Kota Nusantara, plus juga seluruh kawasan yang ada di Pulau Kalimantan. Ini akan memproduksi kurang lebih 20 juta bibit per tahun, 20 juta bibit. 


Kalau Rumpin itu 6 juta, ini 20 juta bibit. Yang di sini, di pembibitan ini adalah tanaman-tanaman endemik Kalimantan, utamanya yang berkaitan dengan [deeptro kartase]; meranti, kamper, kapur, blangeran. 


Dan juga beberapa pohon-pohon yang mulai di Kalimantan itu hilang, sungkai, ini sungkai ini. Yang akan mulai ditanam kembali. Tapi kalau sungkai mungkin agak ke daerah-daerah gambut.


Sehingga, kawasaan Ibu Kota Nusantara yang sebelumnya, nanti kita lihat adalah kawasan yang hanya monokultur, satu tanaman, satu pohon, yaitu eucalyptus, nanti akan diisi dengan tanaman-tanaman yang disemaikan di sini, yang dibibitkan di sini. Plus, nanti ditambah pohon-pohon buah-buahan, durian, senang semua kan. 


Kemudian, apa, jambu-jambuan. Untuk mendatangkan satwa-satwa kembali. Ini konsep besarnya, komitmen kita terhadap lingkungan itu dimulai dari sini. Jangan ada yang meragukan, 20 juta bibit di sini. 



Kalau pernah ke Rumpin, bisa bayangin kan 6 juta, di sini 20 juta. Jadi besar sekali, sehingga perlu harus disiapin embung karena memang butuh air yang tidak sedikit. Sudah, saya rasa itu.

• Wartawan:

Persemaian ini hanya untuk IKN saja?

• Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo):

Yang di sini bukan hanya untuk  Ibu Kota Nusantara. Sekali lagi, ini juga untuk seluruh Pulau Kalimantan yang misalnya reklamasi kawasan-kawasan bekas tambang, itu banyak sekali. Lahan-lahan kritis, mau tidak mau harus dihutankan kembali.

• Wartawan:

Pak, untuk lahan yang bekas tambang itu kebijakannya akan seperti apa penanganannya? Apakah  dari pemerintah atau perusahaannya itu yang akan dimintai pertanggungjawaban?

• Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo):

Bisa perusahaan, bisa pemerintah, dua-duanya. Tetapi bibitnya  kalau mereka ngomong sulit, gudangnya ada di sini karena kuncinya memang ada di pembibitan, persemaian ya.


• Wartawan:

Pak, pusat  pembibitan ini apakah memang salah satu cara pemerintah untuk menarik investor ke IKN juga?


• Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo):

Ndak. Memang konsepnya Ibu Kota Nusantara itu memang konsepnya konsep lingkungan. Jadi kalau enggak didukung oleh ini, enggak ada artinya.


• Wartawan:

Jadi bukan untuk menarik supaya lebih banyak investor ke IKN?


• Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo):

Agar konsep lingkungan yang akan dihadirkan, ambience nuansa yang akan dihadirkan, aura yang akan dihadirkan di Ibu Kota Nusantara itu betul-betul memang  bukan hanya green city tapi betul-betul suasana itu kerasa. Kalau ini mungkin  tahun pertama akan dihabiskan di Ibu Kota Nusantara, silakan. Ini akan berproduksi terus, ini untuk Kalimantan.


• Wartawan:

Pak, ada usulan dari Kementerian LHK kalau akan kebun binatang disekitaran daerah nursery ini, apakah Bapak menanggapi mengenai hal tersebut?



• Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Siti Nurbaya):

Belum ada arahan Bapak.


• Wartawan:

Belum ada arahan?


• Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo):

Kira-kira di sini yang paling penting kita bisa memproteksi Orang Utan. Bukan di IKN ya ini ya, di Kalimantan, yang bisa menjadi sebuah wisata juga. 


Di sini ada juga yang monyet  Bekantan, yang juga diproteksi juga untuk sebuah wisata alam. Banyak, banyak sekali, banyak sekali. 


Termasuk juga kemarin sore saya minta agar yang bendungan Sepaku ini juga tanam total sehingga nanti juga menjadi tempat wisata  alam bagi masyarakat di Ibu Kota Nusantara.

( ab kh/Krn ) 

Post a Comment

0 Comments