Program " TEH JAMUS " Polres Ngawi

 


Ngawi, radarmerahputih.com - Tugas pokok Polri adalah melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat. Demi keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melaksanakan aktifitas pagi hari, Polres Ngawi Polda Jatim mempunyai program " TEH JAMUS " . 


" TEH JAMUS "  Polres Ngawi artinya  Titik  Etle /Kepolisian  Hadur Jaga  Mobilisasi  Masuk Sekolah Ngawi . 

" KRYD TEH JAMUS"   merupakan  kegiatan rutin yang ditingkatkan terkait manajemen operasional kepolisian berupa penempatan kehadiran  anggota Polres Ngawi di titik rute kawasan aman sekolah dengan pengaturan  lalu lintas dan pengamanan zone rute aman  sekolah , berdasarkan data survey volume transportasi dan potensi kecelakaan karena tingginya mobilitas transportasi dari lokasi pemukiman menuju sekolah pada pukul 06.30-07.00 wib. 

Menurut Kapolres Ngawi "Kegiatan KRYD TEH JAMUS ini diselenggarakan mulai dari kawasan pemukiman sampai dengan kawasan sekolah, meliputi SD, SMP, dan SMA. Dalam pendahuluan  ini akan dibahas bagaimanakah kondisi potensi  di Kabupaten Ngawi terutama kondisi kerawanan terjadinya kecelakaan lalu lintas di depan sekolah baik SD, SMP, SMA," jelas Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera, ketika dikonfirmasi Sabtu (4/3/2023)

Program " TEH JAMUS NGAWI "  ini berupaya untuk mencegah dan menanggulangi kecelakaan lalu lintas di sekitar sekolah. Tujuan dari KRYD ini adalah menjaga anak dekolah yang masuk di Ngawi terhindar dari kecelakaan dan tertib berlalu lintas.

Masih menurut Kapolres Dwiasi Wiyatputera  "Tujuan program KRYD " TEH JAMUS "  ini adalah menjaga anak sekolah yang masuk sekolah terhindar dari kecelakaan dan pengguna jalan raya tertib berlalu lintas," lanjut Kapolres Ngawi


Kondisi lalu lintas di Kabupaten Ngawi terutama kondisi perlunya kehadiran polisi  di depan sekolah baik SD, SMP, SMA. Metode Preventif pencegahan yang digunakan sebagai dasar penempatan personel di titik yang dibutuhkan di zone area aman sekolah oleh Kabag Ops diawali penelitian oleh Unit Laka lantas Ngawi ini berdasarkan survei (traffic counting dan spot speed), metode analisis pedestrian dan analisis deskriptif. Dari hasil pengolahan data didapatkan jumlah pejalan kaki relatif besar (rata-rata 98 orang) dan kecepatan kendaraan relatif tinggi (kecepatan rata rata mobil 40 km/jam dan kecepatan rata-rata motor 49 km/jam). Oleh karena itu, sangat diperlukan " TEH JAMUS "  di Kabupaten Ngawi guna mencegah terjadinya kecelakaan yang melibatkan pelajar sekolah.

(ard)

Post a Comment

0 Comments