Mengungkap Kisah Sukses Calon Bupati Rembang, Lukman Muhajir, Dari Buruh Selep Daging Hingga Pelopor Kampung Safety Riding

 


NGANJUK ,radarmerahputih. .com - Senin (13/5/2024), Kelurahan Pandean Lamper di Kecamatan Gayam Sari, Kota Semarang, telah menorehkan prestasi gemilang dengan menjadi Kampung Safety Riding pertama di Indonesia.


Namun, di balik prestasi gemilang tersebut, terdapat kisah inspiratif dari sosok yang menjadi pionir dan motor penggerak di balik kesuksesan tersebut, yaitu Lukman Muhajir.


Prestasi ini nyata, tak hanya kaleng-kaleng, salah satu buktinya pada 11 Oktober tahun 2015, Pandean Lamper mendapatkan Piagam Penghargaan dari MURI (Museum Rekor Dunia – Indonesia) sebagai kampung yang Membudayakan Keamanan dan Keselamatan dalam Berkendara, Kelurahan Pandean Lamper sekaligus dinobatkan sebagai Kampung Safety Riding Pertama di Indonesia.


Lukman Muhajir, lelaki low profile kelahiran Rembang 8 Agustus 1979 ini berkisah, setamat Sekolah Menengah Atas (SMA) di kampung halamannya kemudian merantau ke Semarang.


Pada tahun 1999, Lukman Muhajir terdampar di Pandean Lamper. Dia mengawali karirnya dengan bekerja menjadi buruh di Pusat Penggilingan Daging, Jalan Banteng Raya, Pandean Lamper.


“Pertama kali saya bekerja sebagai buruh selep (giling) daging,hingga kini orang-orang di Pusat Penggilingan Daging masih mengenali saya dengan baik,” ujar putra tunggal pasangan Abdul Rohim dan Anik Zuhrotul Fakah.


Setelah lama bekerja dan mulai mengenal kawasan sekitarnya, sambil menjalankan tugasnya, Lukman mulai merintis bisnis memasok bakso kepada pedagang-pedagang disekitar Pandean Lamper.


Di tengah-tengah kesibukan kerja dan bisnisnya, Lukman tak lupa melanjutkan pendidikannya yang sempat mandek dengan nyambi kuliah di Fakultas Hukum, Universitas Semarang (USM).


Di Pandean Lamper juga Lukman menemukan wanita yang jadi jodohnya pada tahun 2001. Mahligai perkawinannya dengan Rochyati dikaruniai putri semata wayang Rifa Luqyana yang saat ini sedang menempuh pendidikan Teknik Sipil di Yangzhou Polytechnic College China.


Lukman yang tinggal di RW.10 Kelurahan Pandean Lamper ini dengan tekun dan rajin menata hidupnya. Berkat kegigihan dan ketekunannya, Lukman berhasil menyelesaikan pendidikan S-1 nya di bidang hukum.


Setelah menggondol gelar Sarjana Hukum, Lukman mulai merintis karir sebagai pengacara dan kemudian merambah jadi kurator.


Di tengah kesibukannya untuk meningkatkan kapabilitas dan profesionalisme, Lukman melanjutkan pendidikan Magister Ilmu Hukum di Universitas Semarang konsentrasi hukum bisnis.


Ketua DPC Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Kota Semarang ini merasa tak pernah selesai dalam belajar.


"Saat ini saya sedang mengambil Program Doktoral Ilmu Hukum di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang,” terang anggota Himpunan Kurator dan Pengurus Indonesia (HKPI) ini.


Disela-sela kesibukannya, Lukman juga membaktikan dirinya setelah menjadi Ketua RW di lingkungannya, lanjut diberi amanah oleh warga menjadi Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Pandean Lamper, kini dipercaya oleh Masyarakat Jawa Tengah untuk memegang tampuk pimpinan sebagai Ketua Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat [ POKDAR KAMTIBMAS ] Jawa Tengah.


Bahkan, Lukman pernah diminta sebagai pemateri Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Universitas Semarang dan Wakil Ketua Bidang Advokasi, Penataan, dan Pemberdayaan UKM, Asosiasi Pedagang Mie Bakso (APMISO) Indonesia.


“Kenapa saya mau menjadi pengurus APMISO, karena, pada awal mula masuk ke Semarang, saya jadi kuli tukang selep daging di Jalan Banteng Raya, Semarang. Yang tahu persis sejarahnya, Ketua APMISO Indonesia, bapak Drs. Lasiman. Saya dari nol, benar-benar dari nol. Pekerjaan itu saya kerjakan rutin hingga tahun 2004, sambil jualan bakso,” beber Lukman Muhajir.


Berbekal motto hidupnya,: “Manusia hidup harus memberi manfaat pada masyarakat dan jangan bosan untuk selalu berbuat baik" Lukman Muhajir, mengarungi bahtera kehidupannya.


Artinya, Lukman tidak pernah berhenti dan tiada lelah untuk berbuat baik dan senantiasa memberikan manfaat pada masyarakat. Hijrah dari Rembang ke Kota Semarang, katanya, untuk mencari kata-kata.


“Saya mencari kata-kata yang indah dan bermakna untuk melengkapi motto hidup saya tersebut. Capaian saya dalam hidup ketika saya bisa memberikan manfaat lebih pada masyarakat,” tandas Lukman yang kini didaulat menjadi Dewan Pembina Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Kota Semarang.


Dari Buruh Selep Daging Menjadi Kandidat Doktor, Kredo kehidupan Lukman Muhajir juga sangat menarik.


Dia menjalani kehidupan ini dengan senantiasa bersyukur dan rasa ikhlas. Coba saja simak kalimat bijak yang disematkannya menjadi status didinding WA-nya.


"Tidak penting siapa yang akan membalas kebaikanmu. Yang terpenting adalah berbuat baik selalu. Karena Tuhan selalu punya cara unik untuk membalas jasamu. Meski itu bukan melalui orang yang pernah engkau bantu.“


Ujaran itu, merupakan prinsip Lukman Muhajir dalam mengarungi kehidupan ini. Menurut Lukman sapaan akrabnya dengan menjalani hidup penuh rasa syukur dan ikhlas itulah yang menjadi menghantar sukses kehidupannya dari seorang buruh selep daging kini menjadi kandidat Doktor dalam bidang Ilmu Hukum.


“Saya tak pernah bermimpi hidup saya bakal seperti ini. Siapa sangka buruh selep daging, yang mudah-mudahan sebentar lagi meraih gelar Doktor. Maka saya harus bersykur atas anugerah Allah SWT dan terus berbuat baik dengan ikhlas,” imbuh Lukman Muhajir.


Di Pandean Lamper Lukman mulai membangun kehidupannya. Lukman Muhajir mengakui punya ikatan sejarah, emosional dan sosial dengan Kelurahan Pandean Lamper tempatnya tinggal. Di Kelurahan ini Lukman Muhajir bisa menemukan jatidiri.


“Di Kelurahan Pandean Lamper pertama kali saya bisa bekerja dan mendapatkan uang, kemudian bisa melanjutkan pendidikan, beli rumah, termasuk dapat jodoh dan dikarunia anak hingga mampu menyekolahkan buah hatinya ke Luar Negeri. Dan kini bisa punya karir bagus di bidang hukum. Itulah, yang menjadi alasan saya kenapa harus meninggalkan tinggalan dan kesan yang bagus di Pandean Lamper Semarang," ujar Lukman.


Lukman Muhajir sudah menggenggam sukses. Tetapi Lukman tak bisa move on meninggalkan Pandean Lamper, tempat dia bertumbuhkembang dan meraih sukses.


Lukman Muhajir mengaku Pandean Lamper minded, meskipun bukan tanah kelahirannya. Dalam jiwanya yang menyatu ada rasa cinta yang berlebih bahkan melebihi rasa handarbeni atau rasa memiliki pada Kelurahan Pandean Lamper.


Rasa memiliki ini diwujudkannya dengan bentuk pengabdiannya. Salah satunya, ketika dirinya menjabat Ketua RW.10 sekaligus Ketua Paguyuban RT/RW Kelurahan Pandean Lamper, Lukman melempar gagasan untuk menjadikan Kelurahan Pandean Lamper menjadi Kampung Safety Riding Pertama Kali di Indonesia.


Gagasannya atau inpirasinya menjadikan Kelurahan Pandean Lamper menjadi Kampung Safety Riding muncul pada tahun 2010.


Ketika itu setelah Lukman mengikuti Seminar Safety Riding yang merupakan Sosialisasi UU Lalu Lintas No.22/2009 di Universitas Semarang.


“Dengan menggandeng berbagai pihak, saya mencoba membawa konsep safety riding ke dalam bentuk kampung. Ini merupakan langkah untuk mengimplementasikan UU Lalu Lintas No. 22/2009 dalam bentuk kampung. Tujuan utamanya untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas,” terang Lukman.


Langkahnya dengan menggandeng berbagai elemen masyarakat, pemerintah, termasuk juga mencari dukungan dari perusahaan otomotif yang punya tanggungjawab moral untuk nyengkuyung menuju terbentuknya Kampung safety Riding.


“Think Big Start Small and Moving Together Quickly. Berpikir besar, memulai dari yang terkecil dan bergerak bersama dengan cepat,” ujar Lukman membeberkan kiatnya untuk mencapai target programnya.


Mengapa dalam bentuk kampung, bukan yang lainnya? Pasalnya, menurut Lukman Muhajir, 80 % kecelakaan lalu lintas itu disebabkan dari kelalaian pengendara itu sendiri.


“Kemasan Kampung Safety Riding merupakan laboratorium pembelajaran moral. Intinya supaya warga mau berubah,” terangnya.


Kongkretnya, lanjut Lukman, untuk menjadikan Pandean Lamper menjadi Kampung Safety Riding dicanangkan 5 program yang menjadi andalan merengkuh tujuan.


Pertama, Program Warga Aman


Bersama-sama tokoh masyarakat yang lain dari tingkat RT, RW hingga Kelurahan, pihaknya, melakukan sosialisasi Kampung Safety riding, melalui berbagai pertemuan dan arisan bulanan.


Sosialisasi ini berjalan terus menerus dari tahun 2011, tahun 2012, tahun 2013 dan tahun 2014, tak pernah berhenti.


“Kami tak pernah lelah terus mengkampanyekan Kampung Safety Riding, walaupun banyak juga yang mencibir dan mencemooh. Apalagi langkah ini merubah prilaku manusia dari zona nyaman menuju prilaku yang tertib dan harus mengikuti berbagai aturan,” beber Lukman.


Pada tahun 2015, ternyata perjuangan dalam mengkampanyekan Pandean Lamper sebagai Kampung Safety Riding tak sia-sia. Pada tahun 2015, tepatnya, tanggal 11 Oktober, Kelurahan Pandean Lamper menyabet penghargaan dari Museum Rekor Dunia – Indonesia (MURI) sebagai Kampung yang Membudayakan Keamanan dan Keselamatan dalam Berkendara.


Keberhasilan ini membuat warga makin mantab melangkah mengejawantahkan tekadnya. Sebagai penduduk Kampung Safety Riding, warga pun berikrar, menyatakan, akan menjadikan keselamatan dalam berkendara sebagai kebutuhan dan budaya hidup.


Keberhasilan yang mendapatkan penghargaan dari MURI tak membuat warga berpuas diri, tetapi justru memacu agar program safety riding makin membumi di Pandean Lamper.


Bukti nyatanya, tak hanya bapak-bapak yang mengambil peran, ibu-ibu PKK pun ikut mengambil peran. Bahkan kini ibu-ibu PKK lebih berperan, termasuk mengedukasi, menyosialisasikan sejak dini di PAUD Kartini dan Taman Kanak-Kanak Kartini milik Kelurahan Pandean Lamper yang dikelolanya.


Kedua, Program Kampung Aman


Untuk menjalankan program Kampung Aman yang dimulai tahun 2015 ini, lanjut Lukman Muhajir, mencoba mengkomunikasikan kepada PT Astra International Motor, untuk memberikan himbauan kepada masyarakat melalui papanisasi.


Program ini berupa pemasangan papan-papan yang berisi himbauan untuk tertib berlalulintas, antara lain seperti; berkendara menggunakan helm berstandar SNI, kecepatan maksimal dibatasi hanya 20 km perjam dan usia di bawah 17 tahun belum diizinkan mengendarai motor dan sepeda motor hanya boleh dikendarai maksimal oleh 2 orang.


“Tujuannya agar supaya masyarakat lebih memahami dan lebih intens. Tak hanya mendapat penjelasan secara lisan saja. Apalagi dengan waktu yang sangat terbatas dan intensitas pertemuan yang jarang. Papanisasi merupakan salah satu langkah yang efektif. Ini sudah pernah dilakukan pada tahun 2013 di kawasan RW 10,” jelas Lukman.


Ketiga, Program Motor Aman


Lukman, melanjutkan, untuk safety riding, tak hanya masyarakatnya yang dipersiapakan untuk aman berkendara, tetapi motornya juga dipastikan harus laik jalan.


“Selain orangnya yang siap untuk berkendara dengan aman, motornya juga harus layak jalan,” tandas Lukman.


Untuk itu, kongretnya, setiap hari Sabtu, minggu pertama tiap bulannya, di Kelurahan Pandean Lamper ada servis keliling dari PT Astra Motor. Ini merupakan bentuk pelayanan dari PT Astra Motor sebagai mitra Kampung Safety Riding.


Keempat, Program Bina Aman


Program ini merupakan program pembinaan agar warga selalu bersedia dan berlomba untuk menjalankan budaya safety riding.


Terkadang diadakan lomba antar kampung. Menurut Lukman Muhajir di Kelurahan Pandean Lamper sudah ada 45 titik kampung safety riding.


“Biasa ada lombanya digelar baik antar warga atau masyarakat. Selain itu juga ada lomba medsos, yang paling rajin mengunggah kegiatan safety riding di wilayahnya, di Facebook, dan lain sebagainya ” beber Lukman.


Sebaliknya, lanjut Lukman, biasanya ibu-ibu dari PKK yang dimotori Ibu Badriyah Nurdin setiap hari Sabtu, melakukan cegatan dan pemeriksaan surat-surat dan kelengkapan kendaraan, ketika ada warga Pandean Lamper yang tak mematuhi aturan safety riding mendapat teguran, pertama, kedua hingga ketiga.


“Hukumannya biasanya, sanksi adminitratif antara lain; sementara tak diberi surat pengantar dalam jangka waktu tertentu,” ujar Lukman mencontohkan.


Kelima, Peduli Aman


Program ini dikemas dalam bentuk kampanye. Kongretnya, mengajak seluruh warga masyarakat luas untuk menjalankan safety riding.


Warga Kelurahan Pandean Lamper pernah mengkampanyekan safety riding di Car Free Day (CFD) Simpang Lima dengan membawa poster-poster tetib berlalu-lintas. Juga membagikan leaflet Kampung Safety Riding ke kantor-kantor dan masyarakat luas.


Kampanye safety riding terus digaungkan lewat dunia pendidikan. PT. Astra Motor membangun Taman Lalu Lintas dan juga Pos Baca Kampung Safety Honda. Selain itu juga dibangunnya jalur simulasi SIM C di halaman kelurahan Pandean Lamper.


Edukasi juga dilakukan dengan menggunakan alat peraga dan teknologi. Di pos baca, anak-anak maupun masyarakat umum bisa belajar lewat media animasi dan video keselamatan berkendara serta koleksi ratusan buku.


Warga Kelurahan Pandean Lamper yang merupakan Kampung Safety Riding terus menerus menyebarkan virus kebaikan kepada masyarakat.


“Harapannya safety riding ini bisa menjadi budaya dan melembaga tak hanya di Pandean Lamper tetapi ke seluruh penjuru Indonesia,” tandas Lukman.


Menuju Masyarakat Pandean Lamper Berkemajuan dan Sejahtera


Keberhasilan Pandean Lamper menjadi Kampung Safety Riding, dilirik pihak PT. Astra International Tbk. Apalagi kampanye keselamatan berkendara tersebut sejalan dengan pilar Astra yaitu “Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas."


Maka pada tahun 2018, Keluruhan Pandean Lamper di tetapkan menjadi salah satu Kampung Berseri Astra (KBA).


Kampung Berseri Astra merupakan program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan.


Melalui program Kampung Berseri Astra ini masyarakat dan perusahaan dapat berkolaborasi untuk bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra.


Keluruhan Pandean Lamper makin maju pesat dan menjadi salah satu contoh sukses Kampung Berseri Astra di Semarang.


Di Indonesia hingga saat ini sudah ada 77 Kampung Berseri astra. Dan Kelurahan Pandean Lamper merupakan satu-satunya dan pertama kali yang punya tema keselamatan berkendara.


Kelurahan Pandean Lamper melalui organisasi PKK punya kegiatan kesehatan seperti posyandu balita dan lansia.


Selain itu juga ada kelas khusus untuk ibu hamil agar angka kematian anak dan ibu hamil menurun. Sedangkan, Pandean Lamper dibidang kewirausahaan punya sentra pengolahan rambak dan keripik tempe.


Menurut Kasi Kesos, Kelurahan Pandean Lamper, Rohana, ada UMKM sekitar 190 yang mempunyai ijin UMK. Sedangkan untuk mendukung pilar lingkungan.


Pandean Lamper, lingkungan nampak masih asri, sebagian warganya juga bercocok tanam dengan menggunakan media polybag dan hidroponik. Sedangkan di bidang pendidikan kelurahan Pandean Lamper juga memiliki PAUD dan Taman Kanak-kana yang dikelola oleh Tim Penggerak PKK.


Menurut Lukman Muhajir, Program KBA yang diterapkan di Pandean Lamper sangat relevan dan sejalan dengan tujuan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Pandean Lamper.


Lebih lanjut, Lukman Muhajir membeberkan, LPMK Pandean Lamper mempunyai tagline: “Nandur Rukun Ngunduh Sedulur, Menuju Pandean Lamper Berkemajuan dan Sejahtera”.


“Ini filosofinya sangat dalam, kalau kita terjemahkan secara harafiah nadur rukun mempunyai arti menanam kerukunan. Dengan menanam kerukunan diharapkan nantinya akan ngunduh sedulur alias menuai persaudaraan,“ beber Lukman Muhajir.


Ujaran ini, lanjut Lukman Muhajir, untuk mengingatkan warga Kelurahan Pandean Lamper, yang merupakan masyarakat perkotaan yang cenderung individualistik untuk kembali kepada kearifan lokal warisan leluhur budaya gotong royong.


Warga Pandean Lamper harus menjadi keluarga besar yang hidup rukun bersama-sama menuju cita-cita besar menjadikan Pandean Lamper yang berkemajuan dan sejahtera.


“Kalau Pandean Lamper maju otomatis warganya juga maju. Tidak hanya maju warganya tetapi juga sejahtera. Dengan modal potensi kampung safety riding yang sudah dikenal, banyak masyarakat daerah lain yang berkunjung Ke Pandean Lamper. Ini diharapkan tentunya akan berdampak pada geliat perekonomian warga,” ujar Lukman Muhajir menambahkan.


Menuju Kampung Wisata Edukasi Lukman Muhajir, menambahkan, setelah sukses mengantar Pandean Lamper, menjadi Kampung Safety Riding.


Ke depannya, Lukman melalui LPMK ingin mengantar Kelurahan Pandean Lamper dengan bermodal potensi sebagai Kampung Safety Riding dan juga Kampung Berseri Astra bertumbuhkembang menjadi Kampung Edukasi Safety Riding.


Nantinya, di Pandean Lamper untuk melengkapi prasarana Kampung Safety Riding akan dibangun Taman Lalu Lintas.


Sedangkan potensi yang mendukung Pandean Lamper nantinya jadi destinasi wisata edukasi pilihan, di kawasan ini ada Taman Satwa dan juga Banjir Kanal Timur, kalau sudah selesai dibangun.


“Otomatis nantinya kalau banyak pengunjung yang mau tahu banyak tentang safety riding, datang ke Pandean Lamper, geliat ekonomi rakyat akan tumbuh nantinya, ” imbuhnya.


Secara terpisah, Lurah Pandean Lamper M. Taviv di kantornya juga mengungkapkan, program Kampung Safety Riding akan terus ditingkatkan.


Apalagi sejak tahun 2018 lalu, lanjut M Taviv, PT Astra International Tbk menggandeng Kelurahan Pandean Lamper menjadi Kampung Berseri Astra.


“Ini tentunya makin meningkatkan sinergitas dalam menumbuhkembangkan Kampung Safety Riding menjadi Kampung Wisata Edukasi Safety Riding,” ujar Taviv.


Taviv juga berharap, kedepannya, nanti akan tumbuh sentra-sentra kuliner, pengusaha oleh-oleh dan geliat ekonomi kreatif lainnya, berupa pengrajin souvenir.


“Muaranya kalau perekonomian di Pandean Lamper menggeliat dan tumbuh, masyarakatnya sejahtera. Sedangakan kalau masyarakatnya sejatera, kampungnya aman. Kalau sudah begitu diharapkan masyarakat punya komitmen rasa memiliki, handarbeni dan menjaga kampungnya agar selalu aman, berkemajuan dan sejahtera, sesuai dengan visi dan misi kelurahan Pandean Lamper,” pungkas Taviv mengunci perbincangan.


Sebagai informasi, Lukman Mujahir, S.H., M.H. CRA., juga berencana untuk maju sebagai calon bupati atau wakil bupati dalam Pilkada Rembang mendatang.


Lukman, yang juga dikenal sebagai Ketua DPC Ikadin Kota Semarang dan Kurator handal, mengatakan bahwa keinginannya untuk ikut kontestasi Pilkada Rembang 2024 adalah sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan perwujudan sebagai pelayan masyarakat.


Ia berencana untuk mendaftar melalui penjaringan salah satu partai politik dan siap untuk bertarung dalam kontestasi tersebut.

( Rdks) .

Post a Comment

0 Comments