Nganjuk radarmerahputih com –Shd salah satu warga masyarakat yang berdomisili di sekitar pabrik atau PT SAI yang ada di wilayah kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk , mengeluhkan adanya intimidasi dari pihak pabrik .
Pihak pabrik atau oknum di PT SAI menuduh adanya saudara shd sebagai sumber dan menuding pihak pengelola pabrik berusaha menyudutkannya sebagai provokator yang menghalangi jalannya proyek. “Saya dituduh provokator hanya karena melaporkan masalah truck bermuatan lebih dari 12 ton yang melintasi jalan sempit dan berdampak pada kerusakan fasilitas umum,” jelas Shd kepada media ini .
Proyek ini, yang melibatkan pembangunan fasilitas pabrik di tengah permukiman, membawa dampak signifikan bagi masyarakat setempat. Beberapa warga mengeluhkan adanya intimidasi yang dilakukan oleh pihak terkait, bahkan ada dugaan bahwa pelaksana owner atau pemiliki tambang PT. TMKI yang dikenal dengan nama Fuk terlibat langsung dalam tindakan tersebut.
Menurutnya, keberadaan kendaraan berat yang melintasi jalan utama desa, dengan muatan yang melebihi kapasitas, mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur jalan serta membahayakan keselamatan warga. SH menegaskan bahwa ia hanya menyuarakan keluhan masyarakat yang merasa terganggu, dan tidak pernah bermaksud untuk memprovokasi pihak manapun.
“Padahal saya tidak melakukan apa-apa selain bekerja seperti biasa. Semua urusan saya bersih, saya tidak memprovokasi. Kenapa saya yang dituduh?,” lanjut Shd
Masalah ini memunculkan kekhawatiran di kalangan warga sekitar yang merasa ketakutan dengan potensi tindakan represif dari pihak kontraktor pabrik. Beberapa warga lain turut angkat bicara tentang kehadiran truk-truk besar yang sering melintas dan menyebabkan kemacetan, polusi suara, serta kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki oleh pihak kontraktor pabrik.
Pembangunan perluasan pabrik ini juga menimbulkan keresahan terkait dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan warga. Masyarakat mencemaskan polusi udara yang semakin parah serta potensi pencemaran air yang bisa merugikan kesehatan warga dan merusak ekosistem sekitar.
Sampai saat ini, pihak kontraktor pabrik belum memberikan klarifikasi resmi terkait tuduhan intimidasi yang dilontarkan oleh warga. Belum ada pernyataan dari Fuk, yang disebutkan oleh SH sebagai sosok yang terlibat dalam insiden tersebut.
Warga berharap pemerintah setempat segera turun tangan untuk mengevaluasi dampak dari proyek perluasan ini dan memastikan bahwa hak-hak mereka sebagai masyarakat yang terdampak tidak diabaikan. Mereka juga mendesak agar tidak ada lagi intimidasi terhadap mereka yang menyuarakan keresahan mengenai dampak pembangunan ini.
Proyek perluasan pabrik ini kini menjadi perhatian publik, dengan banyak pihak yang meminta transparansi dan solusi yang adil bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah tersebut. ( **)
0 Komentar