Magetan, radarmerahputih.com - Festival Sarangan 2025, Larung Sesaji, digelar sangat meriah namun tetap berbudaya, merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap Jumat Pon di tiap tahunnya sebagai wujud syukur masyarakat setempat kepada Sang Pencipta.
Bukan hanya sekedar kegiatan rutin tahunan, Larung Sesaji ini juga merupakan sarana untuk nguri-nguri budaya peninggalan leluhur, yang telah diturunkan sebagai warisan budaya.
Seperti halnya dikatakan oleh wakil ketua DPRD Kabupaten Magetan, Suyatno, yang menuturkan bahwa budaya Larung Sesaji harus tetap dilestarikan, bukan hanya sekedar budaya tetapi juga sebagai ritual warga sekitar Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan hasil bumi.
"Semoga dengan Larung Sesaji ini masyarakat di Kelurahan Sarangan bisa aman, tentram dan diberkahi," kata Suyatno saat usai melarung tumpeng dan hasil bumi di tengah Telaga Sarangan.
Disinggung peran serta DPRD terhadap perkembangan Telaga Sarangan, yang merupakan icon wisata unggulan Pemerintah Kabupaten Magetan, ia menyatakan bahwa DPRD melalui pembahasan APBD telah menyepakati untuk mensupport Sarangan agar lebih baik.
"Tentunya dengan anggaran yang lebih besar dari tahun lalu dan pengajuan anggaran ke pusat, dapat memberikan kontribusi bagi Wisata Telaga Sarangan ke depannya," jelas Wakil Ketua DPRD tersebut.
"Masih banyak yang harus diperbaiki, parkir, infrastruktur, dan juga para pedagang yang ada di sekitar Telaga," imbuhnya.
Dibutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, DPRD serta masyarakat, agar Sarangan lebih maju, lebih banyak pengunjung, serta wisatawan merasa betah berada di Magetan, khususnya ketika berwisata di Telaga Sarangan. (ik)
0 Komentar