Polsek Lekok Terus Berupaya Laksanakan Patroli Guna Cegah Aksi Perang Sarung Yang Melibatkan Anak - Anak Dan Remaja

 


Pasuruan - radarmerahputih.com-Maraknya aksi perang sarung yang melibatkan anak - anak dan remaja saat menjelang sahur selama bulan Ramadhan 1446 H, Polsek Lekok Polres Pasuruan Kota terus melaksanakan patroli Blue Light, Selasa (11 Maret 2025) dini hari. 


Menurut Kapolsek Lekok, AKP Ahmad Santoso, S.H upaya Patroli yang dilakukan ini tak lain guna mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Aksi perang sarung ini tidak hanya menciptakan suasana yang tidak aman, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan anak-anak itu sendiri.



" Patroli Blue Light yang dilakukan oleh anggota Polsek Lekok bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat sekaligus memberikan edukasi kepada remaja mengenai dampak negatif dari aksi-aksi yang berpotensi mengganggu ketertiban. Diharapkan dengan adanya langkah preventif ini, masyarakat dapat melaksanakan ibadah Ramadhan dengan khusyuk dan aman ", ucap Kapolsek.


Lebih lanjut, AKP Akhmad Santoso S.H selaku Kapolsek Lekok menekankan pentingnya peran orang tua dalam menjaga anak-anak mereka. " Kami menghimbau kepada orang tua agar lebih peduli dan aktif dalam mengawasi pergaulan anak. Jangan sampai mereka terpengaruh oleh hal-hal negatif yang beredar di media sosial ".


" Dan Masyarakat diharapkan turut serta dalam menjaga ketertiban dengan melaporkan aktivitas yang mencurigakan kepada pihak berwajib. Dengan sinergi antara polisi, orang tua, dan masyarakat, diharapkan Kecamatan Lekok dapat menjadi wilayah yang aman dan nyaman selama bulan suci ini ", tambah AKP Ahmad Santoso.


Sementara itu, hal senada juga disampaikan oleh Muhammad, selaku Ketua Asosiasi Kelapa Desa Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Pihaknya mengapresiasi atas kinerja Polsek Lekok yang telah merespon serta menindak lanjuti informasi dari masyarakat dengan cepat. 


" Kami masyarakat Kecamatan Lekok akan terus mendukung kinerja Polsek Lekok dalam menciptakan Harkamtibmas yang aman dan kondusif. Aksi perang sarung ini bukanlah sebuah tradisi maupun adat lokal yang biasa dilakukan saat bulan Puasa Ramadhan, terutama menjelang sahur ".


" Hal ini merupakan tindakan atau aksi yg salah dan merugikan semua pihak untuk itu perlunya edukasi dan peduli dari semua pihak, baik sekolah maupun orang tuanya ", terang Muhammad pria yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Rowogempol. (Syah)

Posting Komentar

0 Komentar