Manusuk Sima Menjadi Agenda Kusus Di Hari Bersejarah Kabupaten Nganjuk ke 1088.

 


Nganjuk,radarmerahputih.com - Kabupaten Nganjuk genap usianya ke 1088 , di tahun 2025 .

Dengan usianya yang sudah tua ini kota Bayu Nganjuk memiliki sejarah yang sangat luar biasa. 

Berbagai kegiatan untuk memeriahkan hari jadi Kabupaten Nganjuk ini . Salah satunya upacara adat Manusuk Sima. 

Hari ini tepatnya kamis 10 april 2025 berlokasi di Candi Boto, desa candi kecamatan Loceret,  Dinas PoraBudPar Menggelar acara Manusuk Sima Anjuk Ladang dalam rangka peringati hari jadi kabupaten Nganjuk ke 1088.

Acara di gelar mulai pada PKL 09.00 Wib , dihadiri oleh Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi didampingi Wakilnya Tri Hendy Cahyo Saputro, Ketua DPRD Nganjuk, Forkopimda , kepala desa juga masyarakat setempat, Acara di buka dengan suguhan tari “Panguyubagyo” sebagai simbol Kerukunan kebersamaan dan kebahagiaan


Dra,Sri Handariningsih M.M kepala Dinas PoraBudPar dalam sambutanya menyampaikan “Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, dalam pencapaian kejayaan Bumi Anjuk Ladang yang ke 1088. Harapan kami semoga Bumi Anjuk Ladang semakin maju, semakin kuat , dan jaya ” ujar perempuan nomor satu di Dinasnya. 

 Manusuk Sima Anjukladang memiliki hubungan yang erat dengan cikal bakal nama Nganjuk sekarang.

Karena di dalam prasasti Anjuk ladang didapat kata-kata Samgat Pu Anjuk ladang. Sehingga dari kata Anjuk ladang, dalam penyebutan kata Anjuk tersebut berubah menjadi nama Nganjuk hingga sekarang.

“Atas dasar prasasti Anjuk ladang tersebut, pemerintah daerah, menetapkan hari jadi Nganjuk, yaitu 10 April 937 Masehi,” jelas Sri Handariningsih

Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menyampaikan " Manusuk Sima Anjuk ladang itu memiliki hubungan sejarah dengan terbentuknya nama Nganjuk,” jelas Bupati Nganjuk 




Sejarahnya, lanjut Bupati Nganjuk yang akrab dipanggil Kang Marhaen, pada tahun 937 Masehi yang lalau, telah terjadi peristiwa besar di Bumi Anjukladang. Yaitu, berupa pemberian anugerah kepada rakyat Kakatikan Anjuk ladang. Lantaran, rakyat Kakatikan Anjuk ladang telah berjasa kepada Kerajaan Mataram Medang saat berperang melawan prajurit Sriwijaya, atas jasanya, rakyat Kakatikan Anjuk ladang menerima anugerah dari Raja Pu Sindok berupa sima swatantra, agar dibebaskan dari kewajiban membayar pajak. 


 '‘Manusuk sima adalah upacara  untuk memperingati pembebasan pajak atas suatu wilayah, " Ujar nya. 

" Upacara ini merupakan rangkaian dalam rangka peringatan Hari Jadi Nganjuk ke 1088 , dengan tujuan mengenang pemberian sima oleh Raja Medang Pu Sindok kepada penduduk Kakatikan Anjuk ladang, memberikan tanah perdikan kepada Nganjuk sehingga bebas dari pajak. " Lanjutnya 

Dalam prosesi upacara manusuk sima ini , seorang pria yang disebut makudur merapalkan doa sembari menebar debu ke angkasa di depan replika Jayastambha, di barat Candi Lor. 

Makudur didampingi oleh widhihti, pembantu makudur yang duduk berlutut dengan membawa keris. 

( adv/ Sw) 


Posting Komentar

0 Komentar