Nyadran Desa Gejagan Penuh Warna

 . 

( suasana saat slametan di desa Gejagan) . 



Nganjuk,radarmerahputih.com - Sedekah bumi, bersih Desa Tau yang lebih sering kali kita dengar dengan penyebutan Nyadran. 


Nyadran desa Gejagan kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk dilaksanakan setiap satu tahun sekali, setiap bulan ( Selo/ bukan Jawa) . 

      ( Dedy Nawan kepala Desa Gejagan) . 


Nyadran menurut Dedy Nawan kepala Desa Gejagan kepada media ini , " Nyadran ini merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Alloh SWT, yang selama ini sudah memberi kita kesehatan,keselamatan, hasil bumi yang melimpah , dimudahkan segala urusan kita, sehingga pada hari ini kita melakukan tasyakuran ( slametan/ bahasa Jawa) . " Ucap Dedy disels sela acara. 


" Selain itu juga bentuk ungkapan rasa terimakasih kepada para leluhur kita yang sudah ( babat alas / bahasa Jawa) , menjadikan desa Gejagan sehingga seperti sekarang ini, " Lanjut Dedy. 


Nyadran ini bisa dikatakan budaya Jawa warisan dari para leluhur kita, dan kita wajib untuk nguri dan melestarikanya. 

( punden / makam leluhur desa Gejagan) . 


Adapun rangkaian dari acara nyadran tersebut diawali dengan slametan di makam leluhur atau yang biasa kita sebut dengan Punden, semua warga membawa tumpeng untuk melakukan doa bersama. Dilanjut  pada malam hari  dengan kesenian tradisional Langen Bekso Tayub di pendopo kantor desa, selanjutnya pada esok harinya yaitu hari minggu dengan kirab gunungan hasil bumi yang diarak keliling desa, dengan mengenakan pakaian adat dan membawa simbol-simbol kemakmuran, rangkaian acara akan ditutup dengan pentas seni rakyat.


Semoga acara Nyadran ini berjalan lancar hingga usai. 

( Sw) 


Posting Komentar

0 Komentar