Miris..Pemerintah Nganjuk Terkesan Tutup Mata .Mak Lamijem Warga Putren Sukomoro Hidup di Rumah Reyot Bersama Anak dan Menantu

 


( kondisi rumah tampak dari depan



( atap dan dinding rumah lamijem) 



Nganjuk, radarmerahputih.com - Sungguh  miris dan sangat memprihatinkan sekali melihat kondisi rumah tidak layak di huni yang masih di huni oleh tiga keluarga warga Dusun Sugihan, Desa Buluputren Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk Jawa Timur.

Padahal Kabupaten Nganjuk Jawa Timur ini dikenal dengan kabupaten lumbung padi dan sentralnya bawang merah, banyak mempunyai program salah satunya yaitu Rutilahu( rumah tidak layak huni) atau bedah rumah , namun  masih ada rumah warga yang tidak layak huni yang diduga tidak tersentuh/terdata oleh Pemerintah untuk mendapatkan program tersebut.

Kondisi rumah yang ditempati ibu Lamijem warga dusun Sugihan RT/ RW 02/01 desa Buluputren Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk yang tinggal bersama suami, dua orang anak dan dua orang menantu, sungguh sangat memprihatikan. Kondisi rumahnya yang sudah reyot dan pada bocor kalau musim hujan ini tidak dapat ditempati ( bila  hujan / angin kencang) satu keluarga ini berteduh dirumah tetangga.

Lamijem bersama keluarganya yang sudah puluhan tahun tinggal lama di desa Buluputren Kecamatan Sukomoro yang sehari hari untuk mencukupi kebutuhan pokoknya denga bekerja pritil bawang merah, itupun kalau ada yang sudah panen kalau tidak ada yang panen juga tidak ada kerjaan.

( lamijem pemilik rumah reyot )  .   

Jangankan untuk memperbaiki rumah untuk makan sehari hari saja kesulitan.

Oleh kerena itu Lamijem   sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah maupun dari pihak desa untuk membantunya , agar bisa mendapatkan program Rutilahu/bedah rumah agar rumah yang ia tempati menjadi layak huni.

Rumah yang ditempati Lamijem bersama anak dan menantunya ini dengan kondisi rumahnya yang sudah reyod ini, dirinya mengaku belum pernah tersentuh oleh pihak pemerintah setempat baik itu dari pihak desa maupun pemerintah kabupaten Nganjuk ataupun dinas terkait.

Dan menurut Lamijem ," kalau untuk mendata bangunan sudah pernah ada tapi sampai sekarang tidak ada kabarnya dan dirinyapun belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah, kadang saya bingung masyarakat lain dapet bedah rumah.” Tuturnya.

Dirinya kalau dapet upah dari kerjanya pritil bawang merah " cuma buat makan sehari-hari aja kurang, saya khawatir kondisi rumah saya yang udah reyot , di atasnya kalau hujan bocor semua dan yang saya khawatirkan takut ambruk karena udah keropos, sebenarnya saya malu mau cerita soal kondisi rumah saya dan kondisi kehidupan saya , "dengan nada sedih Kepada awak media.

Lamijem juga menceritakan, dulu pernah mau dapat bantuan bedah rumah,tapi katanya karena tanah saya belum bersertifikat makanya tidak jadi mendapat bantuan bedah runah, " Jelas lamijem.

Selain itu juga terkait jamban atau sanitasi belum ada sanitasi, kamar mandi pun juga belum punya.

Lamijem berharap untuk secepatnya mendapat bantuan karena dihawatir kan rumah itu akan ambruk yang barang tentu sangat membahayakan keselamatanya dan keluarganya.
( tim) 

Posting Komentar

0 Komentar