Peringati HUT ke 80 ,336 Anak Ikut Sunat Masal di Pendopo Nganjuk

 


Nganjuk,radarmerahputih.com -Kamis (28/8) bertempat di Pendopo KRT. Soesro Koesumo Nganjuk dilaksanakan kegiatan Sunatan Massal dalam rangka Hut ke 80 RI tahun 2025 .

Kegiatan Sunat Massal diikuti sebanyak 336 anak, sebagian besar merupakan yatim dan keluarga tidak mampu dari masing-masing kecamatan. Dengan melibatkan Tim Kesehatan dari IDI, PPNI, IBI, dan IAI kegiatan berlangsung lancar.

Memperingati Hut ke 80 RI Pemerintah Kabupaten Nganjuk bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Nganjuk dan Baznas Kabupaten Nganjuk , Dinas Kesehatan Nganjuk menggelar Khitan Massal yang diikuti 336 anak,


“Ini menjadi salah satu rangkaian Hari Ulang Tahun ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2025 .sebagaimana tahun lalu, diinisiasi Tim Penggerak PKK bekerjasama dengan baznas. pesertanya banyak  dan ini merupakan Khitan masal  perdana ” tutur bupati Nganjuk.

Disambut anemo anak-anak usia 6-13 tahun dari berbagai wilayah Kancamatan se kabupaten Nganjuk ujar Kang Marhaen bupati .
Khitan masal ini akan menjadi core memory anak transisi dari anak-anak menuju remaja. 



“Bagi anak-anak momen penting, karena perubahan menginjak remaja atau dewasa, dan menjadi pengingat saat sudah dewasa,” ucap kang Marhaen.

Menurut ibu Tien Farida Yanti Kepala Dinas Kesehatan Nganjuk," Khitan tidak hanya menjadi syariat Islam bagi seorang muslim. Namun, secara medis khitan juga dapat mencegah resiko terjangkit penyakit kelamin." Ujar perempuan berhijab ini.



Sedangkan, sebelum dilaksanakan khitan, wali anak diberikan sosialisasi oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Nganjuk Katanya , seusai disunat menggunakan teknik laser, tidak diperbolehkan terkena air selama 3 (tiga) hari.

“Jaga kebersihkan, setelah kencing dibersihkan dengan tisu kering atau kasa. Akan diberikan celana dalam khusus khitan, obatnya diminum, jika sudah tiga hari belum sembuh atau kering bisa kontrol ke puskesmas terdekat atau pustu (puskesmas pembantu) secara gratis yang penting sertifikatnya dibawa. Makannya tanpa pantangan, semua boleh dimakan dan minum yang banyak,” katanya. 

Lebih lanjut kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, dr. Tien Farida Yani, MMRS, melaporkan bahwa pendaftaran dilakukan baik secara online maupun offline melalui jejaring PKK, GOW, Dharma Wanita, Korwil Pendidikan, Puskesmas, Kecamatan, hingga Dinas Kominfo. Dari total peserta, 336 anak lolos screening kesehatan, sementara lainnya mengundurkan diri. Peserta termuda adalah Mohammad Lukman Hakim (4 tahun) asal Desa Gemenggeng, Kecamatan Pace.




Acara berlangsung meriah dengan arak-arakan peserta sunat yang naik becak mengelilingi Jalan A. Yani, serta dukungan layanan kesehatan gratis mulai dari khitan, pemeriksaan kesehatan, konseling psikologi, hingga terapi tradisional. Seluruh biaya dan hadiah bagi peserta berasal dari dukungan para donatur, instansi, dan organisasi masyarakat, tanpa menggunakan APBD.




Sementara itu, Yayuk warga dari Berbek mengaku senang namun berdebar-debar melihat anak pertamanya melakukan khitan. 


“Saya tadi datang pukul 5 pagi, deg-degan tapi dia (anaknya) malah

semangat ingin berangkat, ingin cepat-cepat disunat,” ujarnya.



Anak yang ikut khitan massal mendapatkan uang saku, tas sekolah, sarung, sertifikat, serta obat-obatan.( adv/sw)

Posting Komentar

0 Komentar