Nganjuk, - Bantuan sosial yang katanya untuk mengentaskan kemiskinan justru menjadi ajang para pendamping maupun ketua kelompok .
Bicara mengenai bantuan sosial PKH dan Non PKH di kabupaten Nganjuk menjadi ajang para ketua untuk menjadikan modal Koperasi yang justru sudah menjadi program presiden prabowo ( koperasi Merah Putih) .
Di beberapa kelurahan bahkan di desa, para penerima manfaat ( PKH dan Non PKH) , mereka di kenai iuran sebesar Rp. 100.000,- ( seratus ribu untuk modal perdana koperasi Merah Putih ) , selanjutnya setiap pencairan dikenakan lagi iuran Rp. 10.000,- ( sepuluh ribu rupiah) katanya untuk tabungan di koperasi Merah Putih juga,
Pertanyaan ...
Kenapa untuk modal Koperasi Merah Putih kok dibebankan kepada mereka penerima PKH dan Non PKH ? .
Koperasi Merah Putih diperuntukan kepada siapa?
Apakah kusus untuk para penerima manfaat, karena modal perdana bahkan tabungan setiap pencairan pun juga dari uang PKH dan Non PKH? .
Di wilayah Kecamatan Nganjuk Kota sudah diberlakukan kepada para Penerima manfaat untuk memodali koperasi Merah Putih tersebut.
Mak Tun dan Mak Mi di salah satu kelurahan kecamatan Nganjuk
Merasa aneh, " Koperasi Merah Putih itu kan program pak presiden Prabowo dan diperuntukan kepada seluruh masyarakat yang menjadi anggotaya, kenapa modalnya dari kita " Ucap mak Tun
"Saya dan yang lainya penerima manfaat PKH dan Non PKH, dapat bantuan aja sudah matursuwun banget, artinya bantuan tersebut bisa buat menuhi kebutuhan kami. " Ketusnya.
" Sebenarnya saya juga sudah hapal betul kalau koperasi Merah Putih itu sudah ada anggaran yang., saya setiap hari liat di TV , program pak Prabowo . " Lanjutnya.
Kepada para ketua yang mengurusi program PKH dan Non PKH, tolong ini diperjelas.
( rdks)

0 Komentar