Debat Publik putaran ke 2.Paslon Nor-Ma Unggulkan Smart City untuk Nganjuk


Nganjuk,  Radar Merah Putih -
Debat Publik. Iya debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk periode 2018-2023 tahap kedua. Debat yang diikuti 3 pasang calon tersebut digelar di Gedung Wanita pada hari Selasa, 24 April 2018, dua hari yang lalu.

Debat kali ini menurut saya lebih baik dibanding dengan debat tahap pertama, walaupun belum betul-betul maksimal. Paling tidak sudah tidak banyak gangguan seperti mikropon yang ngadat, suara sound yang kurang jelas. Hanya timer atau pengukur waktu yang beberapa kali ngadat.

Debat kali ini suasananya juga lebih terkendali. Para audien juga lebih semarak dalam memberikan dukungan kepada calonnya masing-masing. Juga lebih bisa untuk saling menghornati.Tidak saling meledek antar pendukung. Hal demikian berjalan sampai selesai.

Selama mengikuti debat saya lebih tertarik pada program.pasangan no 1. (Mas Novi-Kang Marhaen) yang mengangkat konsep smart city. Smart city adalah Kota cerdas.

Dalam sejarahnya, konsep smart city sudah lama dilakukan oleh negara-negara maju seperti Eropa. Karena adanya tuntutan atau kebutuhan masyarakat dan kemajuan atau perkembangan teknologi.

Di Indonesia, pada bulan Desember 2017 kemarin, ada 15 Kota yang telah menerapkan dan mendapat penghargaan konsep smart city.  Untuk kota Besar: Surabaya, Bandung, Semarang, Bekasi, Tangerang Selatan.

Untuk Kota Sedang: Denpasar, Binjai, Manado, Yogyakarta, Kediri. Dan Kota Kecil: Magelang, Sawahlunto, Bontang, Tual, dan Bukit tinggi.

Secara menyeluruh konsep smart city memang memiliki enam karakteristik, yaitu smart governance, smart economy, smart mobility, smart environment, smart people, dan smart living (yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi.

Masing-masing kota pun melakukan fokus berbeda dalam membangun kotanya masing-masing  menjadi kota yang pintar.

Namun esensi utama smart city adalah memiliki kondisi kota yang mengoptimalkan kemudahan baik dari teknologi yang berkembang di kota itu, maupun kenyamanan kotanya sendiri, untuk dirasakan warganya.

Smart city tidak sepenuhnya terkait tentang teknologi saja, tapi lebih mengarah bagaimana pelayanan untuk publik dapat diberikan dengan kualitas yang lebih baik, untuk warganya.
( siwi)

Post a Comment

0 Comments