Gunakan Alat Modern Combine Harvester. Kang Marhaen dan Mas Hendy Lakukan Panen Raya Serentak Nasional di Kapas

 


Nganjuk,radarmerahputih.com - Panen Raya serentak se Indonesia dilaksanakan pada hari Senin ( 07/03/2025)  , ini merupakan program yang sedang diluncurkan oleh pemerintah dalam masa pemerintahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, 


Program tersebut merupakn salah satu wujud dari komitmen pemerintah dalam Perkuat Ketahanan Pangan Nasional. 

Sebanyak 156 kota / kabupaten dari 14 propinsi yang sedang melaksanakan kegiatan panen raya serentak pada hari ini Senin 07 April 2025.


Salah satunya ialah kabupaten Nganjuk propinsi Jawa Timur, sedang melaksanakan kegiatan panen raya serentak nasional dan dipusatkan di wilayah Kelurahan Kapas kecamatan Sukomoro. 

Dalam hal ini Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi didampingi wakilnya Tri Hendy Cahyo Saputro sedang melaksanakan kegiatan panen raya serentak nasional. Senin ( 07/03/2025) siang. 

Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, telah menyiapkan cara untuk mengatasi masalah tengkulak gabah yang merugikan petani. Dalam acara panen raya padi di Kelurahan Kapas, Kecamatan Sukomoro, Bupati Nganjuk bersama Forkopimda menyaksikan langsung penjualan gabah petani yang diterima Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram . 

Bupati Nganjuk yang kerap dengan sapaanya Kang Marhaen bersama wakilnya Tri Hendy yang dengan sapaanya Mas Hendy tiba di lokasi acara dan disambut oleh Forkopimda yang ikut hadir serta masyarakat sekitar yang telah menunggu kedatangannya. 

Dalam suasana yang hangat dan penuh semangat,bupati Marhaen dan Mas Hendy langsung turun ke sawah melakukan panen padi menggunakan alat panen modern combine harvester.


Untuk mengantisipasi agar penyerapan gabah hasil panen petani bisa stabil sesuai ketentuan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat yaitu dengan harga Ro. 6500,- ( enam ribu lima ratus rupiah) per kilo. Pemkab Nganjuk lakukan kerjasama dengan PPL, kepala desa juga pihak bulog.


" gabah hasil panen petani harus terserap semua,” kata Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi. 


“Kami telah menyiapkan segala cara untuk mengatasi masalah tengkulak gabah yang merugikan petani.”lanjutnya.

Di tempat yang sama dan acara yang sama pula, kang Marhaen telah menyaksikan secara langsung pengolahan lahan usai panen. Ia berharap agar petani dapat memperoleh harga yang lebih baik untuk gabahnya, serta mengurangi pengaruh tengkulak yang selama ini merugikan petani.

(Adv/ Sw) 


Posting Komentar

0 Komentar