Melalui Malang Kab Expo 2019, RSUD Lawang Bertekad Menurunkan angka Stunting : Dirut Drg.Arbani MW






Malang,  Radar Merah Putih. Com - Dalam rangka memeriahkan Malang Kab expo 2019 yang bertempat di halaman stadion kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, diikuti oleh para pelaku IKM, UMKM dan pengrajin yang berasal dari 11 daerah di dua Provinsi, yakni Provinsi Jawa timur dan DKI Jakarta.

Pameran Malang Kab Expo 2019 ini rencananya digelar selama 5 hari mulai tanggal 4-8 September. Kegiatan ini merupakan rangkaian dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kabupaten Malang yang ke-1259 dan dibuka oleh Direktur Jenderal  Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI, Suhanto yang didampingi Plt Bupati Malang H.Sanusi.

Suhanto dalam sambutannya “Malang Kab Expo 2019 ini betul-betul pro ekonomi kerakyatan dan Kita juga tahu bahwa di Malang ini banyak produk-produk yang menjadi unggulan. dengan adanya Expo ini diharapkan produk-produk yang dipamerkan ini bisa dilirik pengusaha retail modern ".

“Kami menghimbau para pelaku UKM tidak pakai ilmu asal (asal masuk). Bagaimanapun kita harus saling menguntungkan, baik pemasok atau pedagang, dalam hal ini adalah retail-retail tersebut ". Terangnya.

Sedangkan H.Sanusi selaku Plt Bupati Malang mengatakan "Malang Kab Expo 2019 ini digelar agar lebih mengangkat produk-produk lokal dan supaya dapat meningkatkan pendapatan para pelaku Industri Kecil Menengah maupun Usaha Mikro Kecil Menengah ".

“Expo ini bentuk upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk mendorong produk lokal agar bisa diterima di retail-retail pasar modern, supaya bisa meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah ". Pungkas H.Sanusi

Sebagai salah satu peserta dalam Malang Kab Expo 2019, Direktur RSUD Lawang Arbani Mukti Wibowo di dampingi Kabid Pelayanan Nur rohmah saat ditemui beberapa awak media cetak dan on-line (4/9) menjelaskan " saat ini kami berfokus dalam mensukseskan program Pemerintah Kabupaten Malang terkait Pencegahan dan Penurunan angka stunting ".

Lebih jauh Arbani MW " peran serta RSUD lawang salah satunya dipelayanan Kebidanan, dari situ kita bisa mendeteksi pasangan usia subur atau ibu hamil yang kemungkinan besar akan melahirkan bayi  dengan gejala stunting.
Kita bisa melihat dari Anam nese dokter yang memeriksa pasien tersebut mengenai keadaan gizi ibu saat hamil, ukuran bayi dalam kandungan, tumbuh kembang janin normal apa tidak ".

Selanjutnya "selain di poli Kebidanan, kami juga ada poli anak, disitu bisa dideteksi anak-anak yang tingginya normal dan anak yang tingginya kurang normal untuk dilakukan beberapa tindakan yang dibutuhkan. Kami juga ada petugas sendiri bagian Nutrisionist yang membantu penderita gejala stunting agar diberi asupan Gizi seimbang dan kedepan saya berharap Stunting bisa hilang ".tegas Arbani

Nur rohmah selaku Kabid pelayanan juga menambahkan " dalam penanganan kasus stunting ,RSUD Lawang ada beberapa sesi yang sudah kita laksanakan seperti melalui promosi juga edukasi, baik bagi Bumil melalui pemeriksaan rutin serta bagi ibu bersalin melalui peningkatan Asi Exklusif juga melalui program END ".

" Yang menjadi sasaran program ini anak-anak stunting ,saat mereka berusia 0-2 tahun dan 2-5 tahun.
Disamping melalui Edukasi juga melalui pemberian makanan tambahan, dan saat di temukan anak stunting, kita tata laksana mulai dari gejala yang timbul, bagaimana terapinya, perawatannya hingga paska perawatan di Rumah Sakit".

" Dalam pelaksanaan setelah pasien pulang paska perawatan, kami juga berkordinasi dan berkolaborasi dengan PPK 1 (faskes tingkat pertama), jadi saat pasien pulang akan dikembalikan pada PPK 1 agar bisa terus dipantau mengenai perkembangan kesehatannya juga asupan Gizi nya setelah dirumah ". Tambahnya.
(Iw/tm)

Post a Comment

0 Comments