Perdana Kirab Tumpeng Nyadran Kelurahan Kramat Sekaligus HUT RI ke 73



Nganjuk,Radar MP - Beragam tradisi digelar berbagai budaya.Salah satunya tradisi bersih desa, yang diawali dengan pawai ratusan warga dari Kelurahan Kramat , menuju Punden yang berjarak sekitar 1 kilometer di Kelurahan Kramat Kecamatan Nganjuk Kota, Kabupaten Nganjuk.Jum'at, 10/08/2017.mulai pagi hari pukul 08.00.

Kirab Tumpeng,dalam rangka bersih desa atau yang lazim dengan sebutan Nyadran di Punden Kelurahan Kramat.

Pawai diikuti ratusan warga yang memakai atribut khas Jawa,  seluruh pengurus dan anggota karang taruna,  ibu ibu PKK tokoh masyarakat  , dll.

Dalam pawai tersebut, warga membawa 2 tumpeng besar yang berisi hasil bumi berupa sayur mayur, buah-buahan hingga nasi putih.

Begitu sampai di punden, mereka dengan khidmad mendengarkan uraian kata kata dan sambutan  Plt Kepala Kelurahan mas Dion yang dilanjut dengan sambutan  Camat Tri Wahyu Kuncoro,  setelah berdoa berama tumpeng itu diperebutkan. Anak-anak, orang dewasa hingga nenek-nenek pun berebut makanan. Ada yang terjepit dan jatuh, hal itu menambah semarak acara tradisi ini.

Nyadran merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang masyarakat Jawa. Selain sebagai upaya melestarikan adat, tradisi ini konon memiliki makna wujud syukur warga atas melimpahnya hasil bumi yang telah diberikan Tuhan YME, sekaligus untuk menolak musibah atau bencana.

Tradisi sengaja digelar di punden yang merupakan salah satu punden dan tonggak sejarah cikal bakal berdirinya Kelurahan Kramat.

Menurut Plt Kelurahan Kramat, Bambang Cahyono S.S.T.P  atau yang kerap dengan sapaanya mas Dion ini menyampaikan,"tahun tahun sebelumnya belum pernah ada kirab  baru tahun ini,semenjak saya menjabat plt Kepala Kelurahan, "jelasnya.

Tri Wahyu Kuncoro,  Camat dalam sambutanya,  dengan tetap melaksanakan giat Nyadran ini kita sama artinya menjaga kelestarian dan kearifan lokal budaya jawa,  juga menanamkan rasa memiliki budaya kepada anak anak muda,  sehingga menjaga agar anak anak tidak munah terpengaruh dengan budaya asing.," jelas Tri.

Setelah tasyakuran  dilanjutkan dengan  penyerahan gunungan dari camat kepada dalang wayang kulit , yang saat ini didampingi oleh Dion.

Diinformasikann bahwa siang hari ini akan dilanjutkan kegiatan hingga malam hari.(siwi)

Post a Comment

0 Comments