Rehabilitasi Narkoba Ala PP Bahrul Magfiroh Terus Berinovasi : Prof.Dr.H.Bisri




Malang,  Radar MP - Persaingan dalam dunia pendidikan mengharuskan seseorang sebagai pengelola sebuah lembaga agar selalu membuat dan meningkatkan inovasi yang lebih baik sesuai dengan perkembangan serta kebutuhan masyarakat .

Hal ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi Prof.Dr.H.Bisri ,mantan orang nomor  satu di sebuah Universitas Negeri ternama Indonesia ini ,yakni Universitas Brawijaya .

H.Bisri panggilan akrabnya pria murah senyum tersebut saat ditemui awak media (17/9) di sebuah lembaga pendidikan bernafaskan religius ,Pondok Pesantren Bahrul Mahfiroh yang terletak di Perbatasan kota Malang dengan Kabupaten Malang.

Menurut H.Bisri "saya baru beberapa bulan meneruskan pengelolaan atas yayasan ini, dan sebelumnya pondok pesantren Bahrul Magfiroh dikelola oleh Gus Lukman Almarhum yang tidak lain adalah adik kandung saya.
Adapun tempat ini mempunyai luas lahan sekitar 4 Hektare dan telah berdiri beberapa fasilitas bangunan penunjang pendidikan mulai dari gedung sekolah setingkat TK hingga SMA ,juga dilengkapi dengan Masjid serta bangunan pondok dan sebuah lokal gedung  yang berfungsi untuk tempat rehabilitasi Narkoba ".

Lebih lanjut ,H.Bisri menjelaskan " saat ini, kami mempunyai santri sekitar 400 orang dan 150 orang yang membantu mulai dari guru pengajar lembaga formal juga non formal serta pengurus yayasan.
Selain itu, Bahrul Magfiroh juga berfungsi  sebagai tempat rehabilitasi bagi pemakai ataupun pecandu Narkoba.
Hingga sekarang banyak pecandu sudah sembuh dari ketergantungan Narkoba dengan metode yang kami terapkan melalui pendekatan Ilahiyah atau Agama dan tanpa menggunakan obat kimia sama sekali dengan waktu sekitar 4 hingga 6 bulan, bahkan dari mereka sudah sembuh ada beberapa orang yang tetap tinggal disini membantu kami untuk merehabilitasi pecandu lain yang baru datang".

" Saya rasa pemerintah harus memperbanyak tempat untuk rehabilitasi bagi pemakai ataupun pecandu Narkoba dan tidak seperti sekarang, malah banyak isi dari Lapas sendiri mencapai sekitar 50% adalah masalah Narkoba. padahal itu bukan jalan terbaik, mereka bisa menjadi lebih parah didalam Lapas karena akan ketemu dengan pemakai ataupun pengedar dan bahkan bandar Narkoba ".

" Saya berharap yayasan pondok pesantren Bahrul Mahfiroh bisa mencetak sumber daya manusia yang berkualitas juga bermanfaat bagi masyarakat tentunya, seperti menjadi Ulama atau Kyai .
Dan pondok ini lebih dari sekedar Boarding Scool, karena kalau dilihat dari model pendidikan full kegiatan mulai pukul 03.00 dini hari hingga malam hari".

Selain itu, " Kami juga membuat beberapa jenis usaha agar hasilnya bisa untuk menunjang oprasional yayasan, seperti membangun BM Mart, budi daya ikan air tawar, yakni ikan lele, Rumah Makan, Laundry, Butik, Telor puyuh, Pertanian Organik, Koprasi, Produksi Keju Muzarela, Lembaga Pemeriksa Halal. Karena memang pondok pesantren Bahrul Mahfiroh sendiri tidak memungut beaya dari Santri (gratis)".pungkas H.Bisri pada awak media. (Ich/dk)

Post a Comment

1 Comments