LKP Ganesha Menurunkan Peserta Terbanyak pada UK yang hadiri Viktor Kahimpong Dirjen Paud Dikmas



Malang,  Radar Merah Smpn 3 Kepanjen (21/7) terlihat ramai didatangi masyarakat Malang raya dan sekitar, yang mana kedatangan mereka sebagai peserta dari pendidikan non reguler yang mau mengikuti tes uji kompetensi yang diselenggarakan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan.

H.M.Hidayat selaku kepala dinas pendidikan Kabupaten Malang menjelaskan pada wartawan " dasar pelaksanaan ujian kompetensi bagi pendidikan non reguler ini berdasarkan Undang Undang sisdiknas nomer 20 tahun 2018 tentang standar Nasional dan Permendikbud nomer 70 Tahun 2008 tentang uji kompetensi".

Tujuan diselenggarakanya uji kompetensi ini agar peserta didik non reguler atau masyarakat memiliki sertifikasi uji kompetensi sebagai wujud aktualisasi dalam menghadapi revolusi Industri atau era 4.0.dan peserta uji kompetensi sendiri ada 1443 orang".

" Peserta uji kompetensi ketrampilan sendiri ada sepuluh macam, antara lain ; ketrampilan Batik 500 peserta, bordir dan sulam 200 peserta, Hantaran 100 peserta, tata kecantikan rambut 100 peserta, tata rias pengantin 100 peserta, Tekhnik Ilmu design grafis 35 peserta, Bahasa Inggris 100 peserta, teknik Akutansi 50 peserta, Refleksi 50 peserta, teknik kendaraan ringan 50 peserta ". Terang Hidayat.

Kasubdit kurikulum Direktorat pembinaan khusus dan pelatihan Dirjen PAUD Dikmas Kementrian pendidikan dan kebudayaan Viktor Kahimpong disela-sela acara saat diwawancarai awak media (21/7) " tes uji kompetensi ini untuk mengukur kèmampuan peserta didik yang telah belajar di lembaga pelatihan (TUK) masing-masing, adapun yang diujikan mulai materi teori hingga praktek dengan tujuan agar mereka setelah lulus nanti bisa mengisi pasar kerja sesuai dengan ketrampilannya masing – masing".

Harapan kami " ini bisa berlanjut supaya masyarakat bisa memiliki kompeten semua serta memberi rasa keadilan bagi masyarakat dan pemerintah mendorong agar mereka mempunyai kompetensi dibidangnya sendiri-sendiri. Sedangkan terkait beaya ujian masal ini, kami bantu semua dan per peserta UK mendapat Rp.500.000 yang kami salurkan melalui LSK".

Lebih jauh, menurut Viktor " kegiatan ini berjenjang ada level 2 dan 3 dan kalau sudah punya sertifikat bisa dipakai untuk bekerja. Jadi yang terbitkan sertifikat itu LSK, kami yang mencetak blankonya dan setelah ini, kami juga akan pantau mereka melalui PKK supaya ada out put yang tidak sekedar punya kompetensi ,tapi mereka bekerja apa tidak dan kami sebaliknya dipantau oleh KSP". Pungkas Viktor Kahimpong.

Sedangkan tanggapan dari pimpinan LKP Ganesha Kepanjen yang menurunkan peserta terbanyak pada uji kompetensi masal saat ini sekitar 700 orang peserta yang terbagi menjadi 3 bidang ketrampilan, yakni bidang Batik, bidang bordil dan bidang sulam Dra.Hj.Nailah Chamidah pada awak media (21/7).

"Kegiatan ini sangat bermanfaat, karena membekali ketrampilan. Dan untuk masyarakat yang bisa ikut mulai usia 16-39 tahun, dengan diawali materi pelatihan bidang tersebut dan diahiri pelaksanaan uji kompetensi (UK) ".

" Adapun dari LKP Ganesha, hari ini materi ujinya berupa membatik pewarnaan sintetis dalam arti uji kompetensi level 2 juga membordil, menyulam level 2 (tingkat dasar). Diharapkan dengan ini, mereka bisa menciptakan lapangan kerja sendiri dan mendapatkan penghasilan lebih serta untuk menambah kepercayaan diri".

" Mudah-mudahan ini ada tindak lanjutnya bisa sampai level 3, kami juga mengusulkan supaya tidak berhenti disini. Kalau LKP Ganesha sendiri sudah melakukan kerjasama dengan kantor pajak buat pelatihan marketing, jadi disamping mereka bisa produksi juga bisa memasarkan hasilnya ".

" Bulan depan kami membuat kampoeng batik yang bertempat di wilayah Kecamatan Sumber Pucung sebelah ponpes, dengan mengambil peserta selain dari warga sekitar juga warga pondok pesantren, disitu kan sudah ada kerajinan membuat keset yang kita bina, membuat rengginang dan sekarang saya tindak lanjuti membuat kampoeng batik ".

"itu akan kita laksanakan dibulan Agustus, jadi latihan langsung produksi dan kegiatan tersebut dibe ".

Reporter.   :  Ihwan

Editing.      : Bayu Wijanarko .

Post a Comment

0 Comments